NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK TIMUR – Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Marakit Taqlimat tepatnya di Mamben, Lombok Timur – NTB, seketika jadi lautan manusia, Jum’at 1 February 2019.

Betapa tidak, ribuan ulama/tuan guru, ustadz, ustadzah, santri, tokoh pemuda, tokoh masyarakat yang ada di NTB mutlak menyatakan dukungan bagi Capres dan Cawapres Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Dukungan terhadap paslon Capres dan Cawapres tersebut dinyatakan pada acara Do’a Kebangsaan dan Deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) NTB, sore tadi.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua, Ketua Dewan Pembina JKSN Pusat, Khofifah Indar Parawansa, Dewan Penasehat JKSN Pusat, KH Asep Saifuddin serta Ketua JKSN Pusat, KH M Roziqi Yasir.
Dikesempatan itu, KH Asep Siafuddin menegaskan bahwa sosok kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf dirasakan tepat untuk melanjutkan kepemimpinan di Tanah Air ini.
Dicontohkan Kiai Haji Asep, seperti Blok Mahakam yang sebelumnya dikuasai oleh pihak asing kini telah berhasil diraih kembali.
“Keberhasilan ini belum termasuk banyaknya perusahaan asing yang telah berubah kepemilikan menjadi perusahaan nasional. Di antaranya, PT Freport dan PT NNT. Jadi orang yang menuduh pak Jokowi adalah antek asing, itu keliru,” tuturnya, disambut riuh tepuk tangan masyarakat yang hadir.
Terkait sholat Jokowi yang marak digembar-gemborkan melalui media masa, KH Asep menegaskan bahwa dia melihat secara langsung dengan jarak yang tidak terlalu jauh pada saat Presiden melaksanakan sholatnya, sangat baik.
Bahkan tidak seperti apa yang marak beredar di media social. Dengan mata kepalanya, ia mengaku Jokowi sangat taat dan rajin beribadah bahkan melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis.
“Saya yakini juga untuk semua warga Indonesia, tidak benar jika pak Jokowi itu tidak bisa sholat. Saya saksi mata melihat beliau salatnya tertib dan sesuai dengan kaidah rukun sholat,” tegasnya.
Senada, Ketua JKSN Pusa, KH M Roziqi Yasir meminta kepada seluruh elemen masyarakat NTB untuk memenangkan pasangan nomor urut satu tersebut.
“Kalau dulu ketika Pak Jokowi berpasangan dengan Pak Jusuf Kalla meraih 27 persen suara di NTB, maka sekarang kita balik (72 Persen) untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Dan sisanya 28 persen untuk pasangan sebelah (Prabowo-Sandi),” tandasnya.
Sedangkan, TGH Hazmi Hamzar selaku Ketua JKSN NTB mengaku, prihatin atas kondisi media sosial saat ini yang kebanyakaan isinya tidak sehat dan berbau fitnah untuk kepentingan kampanye pada Pilpres.
Menurutnya dalam agama (Islam), tidak dibenarkan berdakwah dengan cara yang tidak baik. Untuk itu, ia Menghimbau sekaligus mengajak masyarakat di bumi NTB untuk tidak mengikuti hal tersebut.
“Saya imbau warga NTB, khususnya Jama’ah Marakit Taqlimat jangan ikuti ajaran yang suka fitnah itu. Sekali lagi, itu tidak boleh dan jangan bergabung dengan hal seperti itu,” imbaunya.
Pebedaan pilihan politik dinilainya merupakan hal yang wajar dan sah-sah saja bagi umat Islam. Namun hal itu ditegaskan khusus bagi para jama’ahnya.
Kendati demikian, ia sangat meyakini akan kesolidan para jama’ahnya bahkan telah dinilainya telah teruji. Hal itu terlihat jelas kata dia, pada saat pemilihan baik dari tingkat Pilkades, Pilbup hingga Pilgub, yang mana jama’ahnya sangat patuh pada pilihan imannya.
“Jika kita sholat zhuhur, maka kita harus bersama-sama sholat yang sama. Insya Allah, imam kita akan membawa kita pada hal-hal yang baik,” tuturnya.
“Kalau masalah di social media itu, pandai-pandai kita untuk memilih dan memilah mana informasi yang baik dan mana yang menyesatkan,” demikian Tuan Guru Hazmi menambahkan.
Sekedar informasi dari pantauan langsung media ini, adapun sejumlah tokoh yang hadir saat itu, antara lainnya seperti Ketua Fatayat NU NTB Hj Wartiah serta Rektor UNU NTB Baiq Mulyana. Termasuk pula, Penasehat PP Muslimat NU Nyai Hj Mahfudhoh Ali Ubaid binti KH Wahab Hasbullah. (*)
