NUSRAMEDIA.COM, MATARAM — Sangat positif, itulah gambaran yang disampaikan H Johan Rosihan, ST politisi senior asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Johan Rosihan diketahui adalah Anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil 5 Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (Sumbawa-KSB).
Pria asal Sumbawa ini memegang peranan di Udayana cukup penting dan berpengaruh yakni sebagai Ketua Komisi III sekaligus Fraksi PKS DPRD NTB.
Ia menggambarkan bahwa perbedaan warna maupun parpol dalam bersahabat bukanlah penghalang untuk merawat kebersamaan.
“Politik harus memberikan ketauladanan,” kata Johan Rosihan, Senin 19 November 2018 di Mataram.
Untuk lebih menggambarkan maksud hati tersebut, ia mengisahkan setelah lengser dari RI 2, Hatta berkeliling Eropa untuk mengisi ceramah di kalangan mahasiswa. Satu waktu, ia ditanya soal kebijakan Sukarno beberapa waktu terakhir.
Hatta yang keluar dari pemerintahan lantaran kecewa, tak sama sekali merendahkan koleganya tersebut.
“Baik buruknya Bung Karno, beliau adalah Presiden saya,” kata Hatta kutip Johan.
Begitu pun saat Sukarno jatuh sakit di akhir periode 1960-an. Hatta menggantikan Sukarno menjadi wali pernikahan Guntur Soekarnoputra.
Hatta dan Soekarno boleh berbeda dalam hal ideologi dan pemikiran, tapi mereka selalu menjaga hubungan persahabatan.
Hadiah terbesar dari keduanya kepada bangsa ini bukan hanya berkutat pada cerita-cerita kepahlawanan, melainkan suri tauladan bagi anak bangsa.
“Demikianlah yang ingin saya sampaikan. Saya dan kanda Nurdin Ranggabarani, sekarang ini masih sama-sama menjadi pimpinan fraksi sekaligus komisi di DPRD NTB. Beliau di Fraksi PPP, saya sendiri di PKS,” ujarnya.
“Kami juga sama-sama maju menjadi Calon Legislatif DPR RI Dapil NTB 1 Wilayah Pulau Sumbawa di 2019 nanti. Di luar semua itu, satu hal yang kami sepakati adalah politik harusnya memberi ketauladanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Menurutnya, politik tak mesti membuat suatu pertikaian, lalu tak saling bertegur sapa. Apalagi sampai saling menjatuhkan. Politik harus menjadikan kita tetap harmonis dan senantiasa bersahabat dengan siapapun tanpa pandang bulu.
“Marilah kita belajar pada pendiri-pendiri bangsa bagaimana cara mereka menjadikan politik sebagai sarana pemersatu, bukan perpecahan,” demikian Johan Rosihan.
“Sudah seharusnya politik itu saling menguatkan dan menjadi tauladan,” celetuk Nurdin Ranggabarani.
Untuk diketahui, Johan Rosihan dan Nurdin Ranggabarani merupakan putra daerah terbaik asal NTB umumnya, Pulau Sumbawa khususnya.
Mereka berbeda warna (partai), namun adalah hal penting yang disampaikan keduanya yakni perbedaan bukanlah masalah dalam persahabatan terbungkus rapi dalam satu ikatan bingkai kebersamaan.
Nurdin Ranggabarani-PPP dan Johan Rosihan-PKS adalah wakil rakyat asal Sumbawa-KSB yang telah lama (senior) berkecimpung didunia perpolitikan.
Selama di Udayana mereka sebagai wakil rakyat selalu lantang berbicara apa yang menjadi harapan/permintaan masyarakat NTB umumnya (Pulau Sumbawa), Sumbawa-KSB khususnya.
Tak kalah pentingnya untuk diketahui, kini mereka berdua mengambil langkah dengan mengabdikan diri lebih besar demi mengawal kepentingan Pulau Sumbawa di kancah Nasional (DPR-RI).
Mereka kini mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPR-RI (Caleg DPR-RI) dan bertarung melalui Dapil NTB 1 yakni Pulau Sumbawa pada 2019 mendatang.
Nurdin Ranggabarani – Caleg DPR RI asal PPP nomor urut satu (1) Dapil NTB I Pulau Sumbawa. Johan Rosihan – Caleg DPR RI asal PKS nomor urut satu (1) Dapil NTB I Pulau Sumbawa. (*)
