NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Manajemen The Paragon Senggigi menggelar acara silahturahmi bersama awak media, sejumlah pengusaha dan pelaku wisata yang ada dilingkup Kota Mataram.
Turut pula dihadiri langsung oleh Owner The Paragon Senggigi, Ely Suryana, didampingi Konsultan Bisnis dan Hukum The Paragon Senggigi, Taryono serta Ketua Gapeksindo NTB, H Bambang Muntoyo dan lainnya.
Tegur sapa sembari berdiskusi santai menjadi warna dalam momen ini. Dampak bencana gempa bumi yang melanda Lombok-NTB tahun lalu, terutama di sektor pariwisata menjadi fokus pembahasan.
Dimana dampak dari kejadian tersebut dirasakan betul oleh sejumlah pelaku industri wisata di Lombok Barat, termasuk The Paragon Senggigi Cafe dan Bar ternama di kawasan wisata Senggigi.
Kendati demikian, dikesempatan baik ini ada hal menarik berangkat dari pengalaman yang dirasakan oleh The Paragon Senggigi untuk diceritakan kepada public.
Meski sempat terpuruk akibat dampak bencana gempa bumi beruntun yang melanda Lombok beberapa waktu lalu, semangat dan keberanian manajemen ‘The Paragon Senggigi’ nampaknya patut ditiru.
Seperti dikatakan oleh Taryono selaku Konsultan Bisnis dan Hukum The Paragon Senggigi. Pasca dilanda bencana tersebut, pihaknya sempat terpuruk dari segi bisnis, bahkan sempat tutup selama tiga bulan lamanya (devisit dari segi financial).
“Sempat tutup tiga bulan, kami devisit dari segi financial. Belum lagi, kami harus memikirkan karyawan yang masing-masing telah berkeluarga. Sehingga tepat 16 Oktober 2018 lalu kami berupaya kembali buka (memulai kembali bisnisnya),” kata Taryono.
Tak ditampiknya, gempa yang terjadi sekitar Juli – Agustus 2018 lalu telah memukul operasional The Paragon Senggigi. Termasuk hotel dan industry lainnya yang berada di kawasan sengiggi.
Selain membantu memenuhi kebutuhan karyawan sambung Taryono, keberanian untuk kembali membuka bisnis tersebut juga sebagai bentuk dukungan untuk meyakinkan wisatawan bahwa Lombok kini sudah pulih dan bangkit kembali.
Menurut dia, semangat untuk mempromosikan kondisi Lombok yang sudah pulih pasca bencana, harus terus dilakukan dengan melibatkan semua elemen termasuk masyarakat NTB sendiri, khususnya Lombok.
Diakuinya untuk kebali benar-benar normal seperti sedia kala yang juga merupakan harapan bersama itu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.
Kata dia, kesungguhan, kekompakkan, kebersamaan, dukungan, keuletan, kerja keras, dan ikhtiar yang cukup panjang.
Meski begitu, bukan tak mungkin kondisi awal akan kembali bahkan bisa lebih baik dari sebelumnya dan itu harus dilakukan dari sekarang.
“Kita harus bergandengan, bersama-sama saling mendukung, bagaimana kita bisa bangkit lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujar Taryono.
“Sala satu caranya, yaitu mari kita promosikan bahwa Lombok-NTB ini sudah pulih, itu yang paling utama untuk membantu recovery pariwisata kita. Ini yang harus disuarakan oleh semua pihak,” imbuhnya bersemangat.
Meski dari segi infrastruktur penunjang dari pariwisata Lombok dilkatakan kini sudah membaik. Namun disisi lain tak ditepisnya, masih ada beberapa hal yang harus konsentrasikan.
Seperti kata dia, masih belum maksimal mengaktifkan paket-paket wisata ke Lombok karena merasa belum yakin dengan kondisi Lombok.
“Harapan kami sebagai pengusaha di senggigi umumnya di NTB ini, marilah kita secara kompak dan bersama-sama mempromosikan bahwa NTB sudah aman dan kembali normal,” harap Taryono.
“Mari kita tepis anggapan-anggapan negative atau baying-bayang diluar sana, bahwa NTB tidak aman ataupun sebagainya. Dunia di luar sana harus tau, mari kita kabarkan kepada mereka bahwa Lombok sudah Bangkit, NTB kini sudah bangun kembali,” tambahnya semangat.
Sementara itu, Owner The Paragon Senggigi, Ely Suryana memberikan apresiasi atas upaya nyata pemerintah daerah yang terus bergeliat secara bersama-sama melakukan proses recovery pariwisata di NTB.
“Kami mengapresiasi pemda kita yang sudah begitu keras dalam berupaya secara nyata. Untuk itu, mari kita bersama-sama berbuat demi Lombok atau NTB umumnya bisa lebih baik dari hari kemarin,” ajaknya.
Menurutnya, saat ini dengan berpondasikan semangat optimis secara serentak tentunya akan berdampak baik dan positif dalam mempromosikan daerah untuk kembali bangkit lebih baik dari sebelumnya.
“Peran insan media juga sangat kami harapkan termasuk seluruh lapisan masyarakat. Ketika kita sama-sama menanamkan sikap optimis, maka tentu dampak yang akan kita rasakan tentu memberikan efek positif bagi kita semua,” demikian Ely Suryana menambahkan. (NM1)
