SUMBAWA — Pihak Rumah Sakit HL Manambai Abdul Kadir (RSMA) menyiapkan ruang tambahan untuk perawatan pasien COVID19. Penambahan ini untuk mengantisipasi banyaknya pasien yang dirawat, menyusul trend kasus positif yang semakin meningkat.
Dari proses yang telah dilakukan, ruang perawatan tambahan sudah rampung beberapa hari yang lalu dan sudah bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, sekarang rumah sakit setempat mampu menampung sebanyak 70 pasien COVID19.
Menurut Direktur RSMA, dr. Arindra Kurniawan, sebelumnya ruang isolasi hanya mampu menampung 25 pasien. Sekarang ini bisa menampung 60 pasien. Sebab ada yang disekat dan ada penambahan bed. Kemudian di Instalasi Gawat Darurat (IGD) mampu menampung 6 pasien dan di ruang VIV menampung 4 pasien.
Ruangan tersebut sekarang sudah siap dan bisa totalnya bisa menampung sebanyak 70 pasien. “Ini sudah ready sekarang. Artinya penambahan itu sudah kita lakukan. Sekarang sudah bisa menampung 70 pasien,” ujarnya kepada wartawan di Sumbawa.
Penambahan ruangan ini, jelasnya, prosesnya sudah dilakukan sejak beberapa minggu yang lalu. Hal ini untuk mengantisipasi terjadi lonjakan pasien COVID19. Namun karena membutuhkan waktu, sehingga ruangan baru bisa dirampungkan. Sekarang sudah bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien COVID19.
“Penambahan (ruangan red) atas dasar trend pasien yang semakin meningkat. Sebenarnya sudah kita antisipasi dari jauh sebulan kemarin. Cuma proses pembuatan ruang isolasi membutuhkan waktu. Itulah yang baru bisa finishing kemarin,” ungkapnya.
Sementara ini, berdasarkan laporan terakhir, sudah 22 ruangan yang terisi pasien. Masih tersedia 48 ruangan yang belum terisi. Kemungkinan jumlah pasien yang dirawat akan terus bertambah.
Karena trend kasus semakin meningkat. Pihaknya berharap, tidak terjadi lonjakan pasien dan penyebaran kasus covid-19 bisa ditekan. “Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan,” harapnya.
Dengan penambahan ruangan ini, tentunya pihaknya akan menambah semua kebutuhan untuk perawatan. Seperti oksigen, obat-obatan, Alat Pelindung Diri (APD) dan lain sebagainya dibutuhkan lebih banyak.
“Karena penambahan ruangan itu hampir dua kali lipat, tentunya kami menyiapkan kebutuhannya juga dua kali lipat dari sebelumnya,” sebutnya.
Terkait APD, diakuinya, semua kebutuhan masih disuport dari provinsi. Sedangkan untuk oksigen, disamping mempunyai alat produksi oksigen sendiri di RSMA, pihaknya juga menggandeng beberapa rekanan untuk pengadaan. Saat ini pihaknya sudah memesan penambahan sekitar 80 tabung. Itu didatangkan dari Mataram dan Surabaya.
“Kemampuan produksi kan terbatas, sehari itu kemampuannya hanya sampai 25 tabung sehari. Kebutuhan kita bisa sampai 60 tabung sehari. Kan ada kekurangan. Kekurangan itu dispuplay dari rekanan di luar rumah sakit. Itu juga suplaynya dari Mataram dan Surabaya. Kita tetap berusaha untuk antisipasi buat oksigen itu,” kata Arindra.
Pihaknya juga berharap untuk klaim covid yang belum terbayarkan bisa segera terealisasi. Karena akan mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak disokong oleh pemerintah. Dalam artian, dari rumah sakit itu sendiri tetap ada kebutuhan yang diperlukan untuk perawatan pasien COVID19.
“Kita bersandarnya di klaim covid. Kalau tidak terbayarkan pasti ada kendala-kendala nanti yang terhambat terkait dengan pembayaran pihak ketiga. Salah satunya oksigen, kita beli nda ada bantuan,” pungkasnya. (red)
