NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Setelah salah seorang warga di Kecamatan Tarano dinyatakan positif rabies, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mengusulkan kepada Bupati agar kasus ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.
Demikian diungkapkan Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Surya Darmasyah kepada wartawan, Senin (11/2).
“Saat ini Dinas Kesehatan bersama dengan Dinas Peternakan mengusulkan kepada Bupati untuk penetapan Kabupaten Sumbawa sebagai daerah KLB rabies,” ujarnya yang didampingi Kabid P2PL Dikes Sumbawa, Agung Riyadi.
Diterangkannya, pertimbangan untuk penetapan KLB rabies melihat dari definisi tentang KLB itu sendiri.
Yakni kejadian atau kasus di suatu daerah dapat dikatakan KLB ketika baru pertama kali terjadi. Hal ini lah yang terjadi di Kabupaten Sumbawa terkait dengan kasus rabies.
“Melihat definisi operasional tentang KLB maka sesungguhnya kejadian rabies di Sumbawa sudah bisa disebutkan KLB,” jelasnya.
Pengusulan daerah KLB rabies ini, ungkapnya, akan disertai dengan berbagai kajian. Kemudian setelah diserahkan dan ditandatangani oleh Bupati maka akan diteruskan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Selain itu, jika telah resmi ditetapkan sebagai daerah KLB rabies, maka bantuan penanganan berupa vaksin maupun serum anti rabies dari Pemerintah Pusat juga akan lebih mudah didapatkan.
“Kalau sudah ditetapkan sebagai daerah KLB rabies, maka kita juga akan diprioritaskan untuk penangannya,” tukasnya.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa, H Mahmud Abdullah menyatakan, dengan adanya korban yang sudah dinyatakan positif penyakit rabies, menurutnya sudah termasuk KLB rabies. Setelah pada tahun sebelumnya, tidak ada kasus rabies terjadi di Kabupaten Sumbawa.
“Kalau dilihat dengan hasil tahun lalu, saat ini termasuk KLB. Tahun lalu tidak ada kasus, sekarang ada kasus, ini KLB sudah, karena sudah ada peningkatan,” terang Haji Mo – akrab Wabup.
Terhadap masyarakat yang sudah menjadi korban, sudah ditangani dengan diberikan vaksin. Tinggal hewan peliharaan yang saat ini juga perlu dilakukan vaksinasi.
“Yang masih kekurangan kita sekarang ini adalah vaksin. Vaksin terhadap manusia memang sudah ada datang tadi malam sebanyak 30 vaksin. Yang menjadi korban sudah semua divaksin. Sambil pemeriksaan labnya di Denpasar sedang berjalan untuk memastikan. Sementara untuk vaksin hewannya, saya sudah kontak dengan Direktur Kesmavet di Jakarta, kita minta bantuan beliau bagaimana membantu kita. Nanti di lapangan strategi kita, kita coba rapat secara terkoordinir, dengan adanya vaksin itu nanti semua anjing ini harus diikat khusus yang bertuan. Disitu kita akan langsung vaksin. Sementara yang liar kita eliminasi. Itu langkah yang kita lakukan,” demikian Wabup. (NM3)
