NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA —
Minimnya jumlah fasilitator dalam menangani proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa di Kabupaten Sumbawa, membuat pekerjaan besar ini menjadi terhambat. Sehingga saat ini sudah ada 100 fasilitator yang direkrut untuk menangani hal tersebut.
Dalam Rakor dan sosialisasi juknis perbaikan rumah rusak sedang dan rumah rusak ringan dampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumbawa pada Rabu (23/1),
Ketua Tim Konsultan Manajemen – H. Ibrahim Abdullah melaporkan, jumlah fasilitator yang diterima sebanyak 1.000 orang dari 1.725 pendaftar.
Dengan rincian 5 Kabupaten/Kota di Pulau Lombok sebanyak 800 orang, 100 orang di Kabupaten Sumbawa dan 100 orang di Kabupaten Sumbawa Barat. Selain jumlah itu, ada pula penambahan 500 orang dari anggota TNI Angkatan Darat.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa – H Mahmud Abdullah mengatakan, dalam mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, Pemkab Sumbawa telah merekrut 100 fasilitator.
Nantinya peran fasilitator bukan sekedar mendampingi, namun juga membuatkan desain rumah dan membantu penyusunan RAB sebagai salah satu syarat akuntabilitas pencairan bantuan.
Disampaikan, selain acara penerimaan fasilitator, dalam kegiatan rakor dilaksanakan pula sosialisasi juknis rehabilitasi rumah rusak sedang (RS) dan rumah rusak ringan (RR) korban bencana gempa bumi di Kabupaten Sumbawa.
Wabup berharap melalui sosialisasi ini, para fasilitator yang telah direkrut dapat mengetahui dan memahami mekanisme penanganan rumah terdampak gempa dengan baik, sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
‘’Saya minta kepada para peserta sosialisasi agar memanfaatkan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya untuk mensinergikan berbagai hal dan mencari solusi terhadap kendala-kendala yang mungkin dihadapi terkait perkembangan penanganan dampak bencana gempa bumi, sehingga tahapan-tahapan yang sedang berjalan dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan,’’ demikian Haji Mo – akrab Wabup. (NM3)
