NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril B.Sc menginstruksikan agar pembangunan hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) bagi korban terdampak gempa dipercepat. Arahan ini disampaikan lantaran anggaran pusat sudah masuk ke rekening untuk 151 kelompok masyarakat (Pokmas) pada SK pertama.
“Rapat pertemuan tadi dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati. Kemudian secara teknis saya memimpin kepada tim verifikator, kemudian tim pembangunan Huntara, kemudian PPK pembangunan rusak berat, sedang dan ringan, kemudian kita diskusikan persoalan persoalan yang ada dilapangan,” ungkap Sekretaris Daerah Sumbawa, Drs. H. Rasyidi, di ruang kerjanya, Senin (5/11).
“Tadi sudah ada arahan Bupati untuk percepatan-percepatan. Terutama baik pada rumah rusak berat yang sudah masuk ke rekening Pokmas,” tambah Sekda.
Diterangkannya, dari sejumlah Huntap yang ada seperti rumah instan sederhana (Risha), rumah konvensional (Riko) dan rumah kayu (Rika), 151 Pokmas cenderung lebih memilih Risha. Dengan banyaknya yang memilih rumah Risha ini sehingga muncul persoalan. Dimana aplikator hanya mampu mensuport untuk dua unit rumah perhari.
“Kita coba berikan pemahaman kepada masyarkat yamg sudah memilih Risha, kalau Risha sudah pasti antriannya lama. Karena tempat membeli panel itu sangat terbatas, kemampuan produksi perhari dari aplikator itu hanya dua rumah perhari. Sementara keingingan pemerintah pusat diharapkan maret sudah banyak yang sudah terbangun. Kalau rumah kayu diperbolehkan, hanya saja surat menyurat kayunya harus jelas, sumber kayu harus jelas. Kemudian vasilitatornya sudah menghitung yang melakukan pendampingan, itu yang kita ingin coba lakukan percepatan percepatan,” terang Sekda.
Selain Huntap, Pemda Sumbawa juga saat ini tengah mendorong percepatan pembangunan Huntara. Namun kembali di lapangan ada persoalan yang dialami yakni persiapan bahan material. Dibutuhkan sekitar 44 ribu lembar triplek dan 28 ribu lembar atap seng untuk memenuhi kebutuhan Huntara.
“Alhamdulillah sekarang sudah dalam perjalanan menuju ke lokasi dari pabrik yang ada di jawa sana. Kalau sudah sampai lokasi, masyarakat kita, pokmas kita sudah boleh belanja di situ. Berarti tidak ada persoalan di situ. Kemudian vasilitator kita sudah rekrut, mereka sudah siap turun lapangan bersama pokmas membangun huntara. Huntara ini saya pikir bisa bertahan beberapa tahun sampai dengan tuntasnya rumah tetap (Huntap),” jelas Sekda seraya menambahkan, “Uangnya sudah siap, vasilitatorya sudah siap, tinggal sekarang bagaimana Pokmas bersama-sama membangun. Itu Huntapnya dari pusat kalau Huntaranya dari APBD Kabupaten,” pungkasnya. (NM3)
