NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang diyakini sebagai rumah tahan gempa mulai dibangun di Kabupaten Sumbawa.
Pembangunan Risha, sebagai salah satu solusi rekontruksi rumah terdampak gempa ini ditandai dengan pemasangan panel pertama oleh Bupati Sumbawa, M. Husni Djibril di Kantor Camat Alas Barat, Selasa 2 Oktober 2018.
Bupati Sumbawa mengatakan bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumbawa beberapa waktu, mengakibatkan 4 kecamatan mengalami kerusakan cukup parah.
Tercatat sebanyak 7 orang meninggal dunia, 684 orang luka-luka, dan 49.188 orang harus tinggal di tenda-tenda pengungsian. Termasuk 9.040 unit sarana permukiman dan 230 unit sarana pendidikan, kesehatan dan keagamaan juga mengalami kerusakan.
Dengan adanya program pembangunan rumah Risha yang diserukan Kementerian PUPR, Bupati sangat menyambut baik. Karena untuk bekerja maksimal memulihkan segala sesuatu akibat gempa tanpa adanya bantuan dari seluruh pihak sangat sulit dilakukan.
Menurut Bupati, disamping cukup rapi, rumah Risha juga memiliki jaminan tahan gempa setelah melalui berbagai uji laboratorium. Dimana sebagai awal, pembangunan rumah Risha akan mulai dibangun di wilayah Kecamatan Alas Barat dan dari 500 rumah, 261 diantaranya telah setuju untuk membangun rumah Risha ini.
“Mudah-mudahan ini menjadi pilihan, bukan satu-satunya, tapi satu menjadi pilihan masyarakat. Ini harapan kita sebagai Pemda,” ujar Bupati seraya menambahkan pemasangan panel rumah Risha semesetinya dilakukan oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah namun berhalangan hadir dan diwakili.
Diakui Bupati, sebagian warga terdampak gempa masih ada yang lebih memilih untuk membangun rumahnya dengan jenis rumah panggung. Yakni rumah tradisional sumbawa terbuat dari kayu. Pihaknya pun mentolerir hal tersebut, karena pemerintah tidak memaksa untuk membangun rumah Risha namun hanya menyarankan.
“Arahan kita sebagai pemerintah itu rumah yang sudah dikaji berdasarkan ilmu pengetahuan bahwa rumah Risha adalah rumah yang tahan gempa. Karena bagaimana pun juga kita tidak bisa mengetahui kapan terjadinya gempa,” terang Bupati.
Sekedar informasi, dalam kegiatan ini turut hadir, Dan Sektor IV/Sumbawa, Kolonel Anggit Exton, Direktur Pengembangan Kawasan Pemukiman Kementerian PUPR, Didiet Arief Ahdiyat, Dandim 1607 Sumbawa, Kabag Ops Polres Sumbawa, Sejumlah Camat serta warga terdampak gempa. (NM3)
