PEMERINTAHAN

Doktor Zul : Jangan Takut Bermimpi, Karena Hal Besar Harus Harus Diawali dari Mimpi

450

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — “Jangan takut bermimpi, karena hal-hal besar harus diawali dari mimpi,” demikian dikatakan Gubernur NTB Zulkiflimansyah, ketika melepas secara simbolis 20 orang mahasiswa NJPI (Nanjing Polytechnic Institute) China pada Kamis pagi (4/10/2018) bertempat di Aula SMKN 2 Sumbawa Besar.

Acara yang diawali dengan tarian penyambutan dari siswa-siswi SMKN 2 Sumbawa tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa, Anggota DPR RI, Pimpinan DPRD Kab. Sumbawa, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTB, Kepala Sekolah SMK se-Pulau Sumbawa.

Terkait program beasiswa bagi 1000 mahasiswa untuk kuliah di luar negeri, Gubernur menyatakan banyak kalangan yang meragukan rencana itu, karena dianggap tidak mungkin terjadi.

Namun, Gubernur yakin dan merasa hal itu bukan pekerjaan sulit, sebab sumber anggarannya tidak harus melalui APBD maupun APBN. Ke depan Gubernur akan banyak membangun kerja sama dengan negara-negara tujuan beasiswa, dan saat ini terus berkoordinasi dengan PT. Amman Nineral Nusa Tenggara, yang akan terus membangun Elang Dodo Rinti dengan seksama.

Baca Juga:  Pemprov NTB Anggarkan Rp57 Miliar Untuk Revitalisasi Islamic Center dan Kantor Gubernur

“Tugas Gubernur, agar anak-anak kita tidak menjadi miskin di tengah keberlimpahan, poverty in the midst of plenty, seperti ayam mati di lumbung padi,” ucapnya.

Gubernur juga memberikan tugas pertama kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB H. Muh. Suruji, agar tahun depan dapat mengirimkan 500 mahasiswa ke luar negeri.

“Dana yang harus dibantu Pemda untuk program beasiswa ini 1 Juta per orang, kalau 500 mahasiswa, sekitar 500 juta/perbulan, diperkirakan sekitar 6 atau 7 Miliar per tahun, dan buat perusahaan besar seperti PT. Amman jumlah 6 atau 7 miliar bukanlah persoalan yang besar.” ucapnya yang disambut dengan tepuk tangan riuh hadirin.

Baca Juga:  Sekretaris Diskominfotik NTB : "Penting Tingkatkan Kapasitas Pranata Humas"

Menurut Gubernur semua mahasiswa harus membekali diri dengan kemampuan bahasa inggris terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Hal ini sangatlah penting mengingat perkembangan global yang semakin maju, dimana semua negara berlomba-lomba menerapkan pasar terbuka sehingga dibutuhkan penguasaan bahasa asing dalam komunikasi internasional.

Pengiriman mahasiswa ke luar negeri bagi Gubernur sangat penting. Harapannya anak muda NTB tumbuh menjadi calon pemimpin bangsa. ”Tidak hanya menjadi pemimpin di NTB tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Sumbawa Yuyun Mardiana, melaporkan sampai saat ini, 4 angkatan mahasiswa sudah dikirim ke China. Angkatan pertama telah dikirim sebanyak 3 orang mahasiswa, dan angkatan kedua pada Tahun 2016 sebanyak 14 mahasiswa, selanjutnya angkatan ketiga di Tahun 2017 telah dikirim 15 orang mahasiswa, dan untuk tahun 2018 yang merupakan angkatan ke-4 pengiriman ini sebanyak 20 orang mahasiswa.

Baca Juga:  Gelar Upacara Peringatan HUT Korpri, Kanwil Kemenkumham NTB Gaungkan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024

Sebelumnya, dalam kata hati oleh perwakilan calon mahasiswa Nanjing, yaitu Riska Yuliandari dan Wawan Satriawan, yang disampaikan dalam Bahasa China dan Bahasa Inggris, menyatakan bahwa merupakan mimpi terbesar dan kesempatan yang luar biasa bagi siswa-siswi untuk dapat belajar dan menimba ilmu ke negeri China, yang terkenal dengan pendidikannya yang bagus dan teknologi modernnya.

“Semoga pengalaman dan ilmu yang didapatkan dapat menjadikan kami lebih bermanfaat khususnya dalam membangun  Kabupaten Sumbawa,” ucapnya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi rencana arah pendidikan NTB Gemilang, yang dipandu oleh Moderator Sambirang Ahmadi. (NM3)

Artikel sebelumyaBangkitkan Pariwisata NTB, Zul : Bangun Semangat Optimis, Kekompakkan dan Inovasi Baru!
Artikel berikutnyaMinimalisir Kasus Pelajar, Intensif Pendidikan Karakter Dibutuhkan Sekolah

4 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here