PEMERINTAHAN

Doktor Zul : Kirim Pelajar ke LN Ikhtiar Selamatkan NTB dari Primordialisme

356

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah menegaskan, pengiriman pelajar NTB ke luar negeri merupakan ikhtiar untuk membangun dan merubah wajah NTB kedepan. Terlebih untuk menyelamatkan NTB dari primordialisme sempit, dan devisit modal sosial saat ini.

“Primordilasime tinggi didaerah kita. Kalau kita tidak hati-hati mengelolah, promordilasime ini mengancam kemajuan kita bersama. Cukup lama saya di DPRD, punya kesempatan untuk mengunjungi berbagai daerah nusantara. Belum pernah kita mengalami devisit modal sosial seperti sekarang ini,” kata Gubernur, saat melepas 20 calon mahasiswa Nanjing Polytechnic Institute di SMKN 2 Sumbawa, belum lama ini.

Baca Juga:  Gelar Upacara Peringatan HUT Korpri, Kanwil Kemenkumham NTB Gaungkan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024

Dikisahkan, pada saat dirinya menjadi calon gubernur Provinsi Banten tahun 2006 silam, masyarakat tidak pernah pertanyakan asal-usul. “Mereka tahu saya bangsa indonesia. Tapi saya kembali ke NTB. Di medsos saya ditanya, saya dari sasak apa bukan, dari mbojo apa bukan. Harus berapa pilkada lagi ada pertanyaan anda orang Sasak atau bukan, anda orang Mbojo atau bukan, anda orang Sumbawa atau bukan,” katanya.

Padahal tegasnya, Indonesia dibangun dengan darah dan air mata dari orang-orang yang tidak pernah menyebutkan nama suku, dan kemerdekaan tidak dibangun sambil meyebutkan daerah.

Baca Juga:  Disetujui Jadi Perda, APBD NTB 2024 Ditargetkan Rp6,1 Triliun Lebih

“Merewat ke-Indonesiaan itu, keragamaan itu harus dimulai dari hal-hal yang sederhana. Saya sering menemukan mahasiswa kita kirim ke luar daerah, tapi muncul ikatan mahasiswa atas nama daerah,” ujarnya.

Sehingga, mengirim pelajar ke luar negeri, akan menumbuhkan kesadaran kolektif anak muda dan menghilangkan primordilalisme, khususnya di NTB.

“Percaya saya. Sekali anak-anak ini kita kirim ke luar negeri. Putra Sasak, putra Sumbawa, putra Mbojo akan menyatakan dirinya, saya Indonesia. Mengirim anak-anak keluar negeri, adalah ikhtiar menyelamatkan NTB dari primordilasime sempit ini,” tuturnya.

Baca Juga:  Sekretaris Diskominfotik NTB : "Penting Tingkatkan Kapasitas Pranata Humas"

Ia berharap, dari renana minimal seribu pelajar NTB yang dikirim ke luar negeri, hanya sedikit yang akan kembali berkiprah di NTB. Mereka musti berkiprah untuk indonesia, dan berkontribusi untuk peradaban dunia.

“Saya bayangkan, siapapun presidennya 10-15 tahun kedepan, disemua departemen akan ada anak NTB. Di senanyan ada anak NTB-nya. Dari pada kembali semua ke NTB, kemudian hanya untuk saling bersaing dan menjatuhkan. Ibarat hidup dikolam kecil, ikannya besar-besar, giginya tajam-taham lagi,” ungkapnya. (NM2)

Artikel sebelumyaGubernur NTB Minta Pemkab Optimalkan Perusahaan Tambang
Artikel berikutnyaPeduli Palu-Donggala, Komunitas Photografer dan Model Lombok Gelar Hunting Amal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here