NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Nampaknya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB, melakukan berbagai cara dalam menuntaskan perekaman e-KTP.
Dimana perekaman bagi masyarakat yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi prioritas yang dilakukan pemerintah.
“(Perekaman e-KTP) kita gunakan system jemput bola,” demikian dikatakan Kepala DPMPD Dukcapil NTB Ashari kepada www.nusramedia.com, Jum’at 5 Oktober 2018 di Mataram.
Meski demikian, ia mengaku ada saja kendala yang ditemui saat dilapangan. Dimana masyarakat terkadang susah untuk di jumpai. Hal itu dikarenakan, masyarakat sedang berada diluar daerah bahkan luar negeri.
Selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menuntaskan perekaman e-KTP. Meski begitu, pihaknya tetap terus bergerak dan berharap dengan system jemput bola perekaman bisa tertuntaskan.
“Kita akui ada kendala, jadi begini, e-KTP itu sifatnya dinamis artinya tidak bisa tuntas 100 persen. Karena terkadang wajib e-KTP tidak ada ditempat, bahkan ada yang di luar daerah dan luar negeri,” kata mantan Sekretaris DPRD NTB ini.
“Yang pasti, Dukcapil hingga kabupaten/Kota sudah kita instruksikan lebih pro aktif, karena dimanapun masyarakat berada dukcapil siap melakukan perekaman data e-KTP,” terangnya lagi.
Menurut Ashari, pemerintahan desa juga di genjot lebih sigap agar massif mendorong masyarakat untuk secepatnya melakukan perekaman eKTP. Program jemput bola adalah sebuah upaya, sehingga tidak ada satupan masyarakat yang tidak memiliki KTP.
“Jadi lewat kadusnya lewat RT/RW kita informasikan. Bahkan yang tinggal di daerah perbukitan maupun gunung kita datangi lakukan pendataan dan perekaman,” tuturnya.
Sedangkan untuk blanko e-KTP serta peralatan perekaman lebih lanjut dikatakan Ashari, dinyatakan tidak ada persoalan. Seberapapun blanko yang diperlukan, maka secepatnya akan di distribusikan.
Namun demikian, sikap pro aktif serta kesadaran masyarakat juga sangat diharapkan, sehingga penuntasan perekaman e-KTP dapat terlealisasikan.
“Kita juga harapkan masyarakat juga harus pro aktif, supaya perekaman bisa tuntas,” demikian Ashari. (NM1)
