NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Camat Lantung–Iwan Sofian mengaku kecewa serta menaruh keperihatinan terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama soal ketersediaan tenaga dokter khususnya di UPT Puskesmas Kecamatan Lantung.
Sejak dirinya bertugas di Kecamatan Lantung hingga kini menurut dia, belum pernah bertemu tenaga dokter di UPT Puskesmas tersebut. Sehingga pelayanan kesehatan pun menjadi terganggu.
“Saya masuk ke Lantung 10 Oktober 2016. Secara fisik beberapa minggu saya tidak ketemu dengan dokter, beberapa bulan kemudian saya didatangi oleh seseorang katanya dokter tugas di Lantung, saat itu KUPT nya Pak Haris, tetapi setelah saya cari-cari informasi, beliau (Dokter) itu naik ketika ada panggilan kerumah yang sakit. Setelah beberapa minggu lagi kosong (Di Puskesmas),” kata Camat kepada wartawan, Kamis 3 Januari 2019.
Ia menilai, sejauh ini pelayanan yang diberikan pihak Puskesmas terkesan melanggar SOP. Lantaran setiap melayani pasien, tanpa didampingi dokter.
“Ini yang berat, setiap ada kasus, mereka (Perawat) sibuk cari telpon dokter untuk konseling, bisa dibayangkan konseling lewat telpon tanpa melihat fisik,” ujarnya.
Kata Iwan Sofian masalah ini pernah disuarakan ke Dinas terkait, termasuk DPRD Sumbawa. Namun hingga kini belum juga ada tindak lanjut. Bahkan Camat juga mengaku pernah mendatangi langsung Dinas Kesehatan untuk mencari informasi terkait dokter yang bertugas di UPT Puskesmas Lantung.
“Saya datang ke Dikes, korek informasi ternyata ada dokter dulu yang lulus di Lantung tapi sekarang di Alas Barat. Kemudian ada dokter lainnya lagi tapi di Empang. Secara fisiknya tidak pernah bertugas, tidak pernah ada fisiknya di Lantung. Itu yang saya pertanyakan kenapa tidak dikembalikan,” tuturnya.
Pihaknya menyatakan pernah berkomunikasi dengan pejabat di Dinas Kesehatan, meminta sementara waktu agar Dikes bisa merolling keberadaan dokter di Puskesmas lain untuk bisa memberikan pelayanan di Puskesmas Lantung.
“Ini teknis Dikes, tugaskan dokter satu bulan, kemudian rolling dari Puskesmas yang dua atau tiga dokternya, jangan karena alasan perempuan (Dokter) kita tidak mau tugaskan, bagaimana kalau semua perempuan, inilah risiko dokter. Sekarang kita kehilangan kepekaan sensitfitas, apa bedanya manusia yang ada di Lantung dengan wilayah lain,” tandasnya sembari menyatakan bakal bertemu Bupati Sumbawa untuk mencari solusi dari masalah tersebut. (NM3)
