NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Beberapa kecamatan di Kabupaten Sumbawa merupakan daerah endemik Athrax antara lain Kecamatan Tarano, Kecamatan Empang, Kecamatan Labangka, Kecamatan Lape, Kecamatan Lopok, Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Moyo Hilir, Kecamatan Moyo Hulu, Kecamatan Moyo Utara, Kecamatan Buer, dan Kecamatan Unter Iwes. Pada daerah-daerah tersebut, disarankan untuk melakukan vaksinasi ternak secara berkala, misalnya sekali setahun.
“Minimal sekali setahun. Pada saat register itu, ternaknya minta di vaksin satu kali dalam setahun karena itu efektifnya agar kebal terhadap antrax,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Dokter Hewan Edi Putra Darma, diruang kerjanya.
Menurutnya, spora ternak di dalam tanah, kebal dan mampu bertahan serta menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca ekstrim dingin maupun panas. Sehingga daerah-daerah yang pernah ditemukan kasus tersebut, tidak dapat dikategorikan bebas meski beberapa tahun tidak ditemukan kasus.
“Kayak di Australi, pernah dinyatakan bebas. Tiba-tiba terjangkit kembali. Sehingga sulit dibebaskan untuk antrax ini karena sporanya itu tetap hidup bertahun-tahun,” tegasnya.
Diungkapkan, sejauh ini kasus hanya anthrax ditemukan pada hewan ternak. Dan belum ditemukan kasus anthrax yang menjangkiti manusia, meskipun spora anthrax dapat menjangkiti manusia.
“Kalau persentasi kemungkinan menjangkiti manusia, saya enggak berani sebut. Karena itu tergantung kontak manusia dengan ternak yang terjangkiti. Misalnya darah atau air liur ternak terjangkiti kena kulit manusia yang luka, kemungkinan ya,” ungkapnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Penyakit anthrax atau penyakit sapi gila disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Pada keadaan normal, bakteri menghasilkan spora yang tidak aktif (dorman) dan hidup di tanah. Pada saat masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia, spora menjadi aktif.
Penyakit sapi gila ini bisa terbagi dalam 3 jenis infeksi, yakni Penyakit anthrax kulit, bakteri biasanya memasuki tubuh melalui kulit terbuka atau luka. Penyakit anthrax inhalasi, menyerang paru-paru dengan menghirup spora anthrax. Dan Penyakit anthrax Gastrointestinal. Meskipun jarang terjadi, penyakit tersebut menyerang sistem pencernaan dari mengkunsumsi daging ternak yang terkontaminasi. (NM2)
