NUSRAMEDIA.COM, MATARAM — “Perencanaan adalah ujung tombak dalam keberhasilan kita membangun, saya bukan ahli ekonomi, background saya chemical engineer,” demikian ungkap Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah pada acara Capacity Building ‘Penyusunan dan Perencanaan Kebijakan Ekonomi Daerah Provinsi NTB bagi Bappeda dan Biro Ekonomi Se-Provinsi NTB, Kamis (14/2) di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Ada tiga hal penting dalam pembangunan yang diterangkannya. Pertama kata Wagub, memiliki kompetensi, ilmu dan pengalaman.
Kedua lanjutnya, memiliki data yang cukup, dalam langkah ini seseorang harus memiliki data yang valid dan ketiga adalah bersinergi, yang mana hal ini harus betul-betul dijalin dengan baik.
Hal itu sudah pernah diterapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sebelumnya yakni M Zainul Majdi dan H Muh Amin.
Sehingga kata orang nomor dua di NTB ini, semangat yang sama harus diikuti dan dilanjutkan pula untuk dapat selalu bangkit.
“Kalau dasarnya baik (Data, Red) maka apa yang kita lakukan, Insya Allah efektif tepat pada sasaran,” kata Hj Rohmi.
“Seperti apa yang telah ditorehkan oleh Gubernur pada masa sebelumnya merupakan semangat yang harus dilanjutkan dan untuk selalu bangkit dan mengambil hikmah,” tambahnya lagi.
Saat ini menurutnya masih ada hal yang kurang dinilai Wagub, yakni terutama soal komunikasi. Padahal, sinergi antara satu dan lainnya sangat penting. Sementara hal itu, kini terkesan ada sebuah sekat.
“Jika dibangun komunikasi yang baik, sinergi antar stake holder dan pemegang kebijakan bisa berjalan dengan baik,” ucap Hj Rohmi.
Berkaca dari bencana gempa yang lalu, jika dilihat dari sisi positif, hal yang menjadi pelajaran. Dimana struktur rumah yang dibangun itu tidak asal-asalan, sehingga bencana lalu mengajarkan kita bahwa daerah kita berada pada Ring of Fire.
Dengan menyadari kondisi ini, maka dapat melatih pula pikiran positif, tenang, dan siap ketika menghadapi bencana.
“Yang terpenting adalah kalau mau cepat berlari, pikiran harus betul-betul positif, kalau dihinggapi dengan pesimisme tentunya akan sulit kedepannya, tantangan ada untuk membangkitkan kita,” tegas Wagub.
Ia berharap acara ini dapat bermanfaat, jangan hanya bersifat seremonial saja, tetapi bisa berlanjut terus sepanjang tahun, demi menuju NTB yang lebih baik dan lebih baik lagi, “Semoga ini membawa manfaat bagi Pemerintah Provinsi yang kita cintai, NTB,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Ridwansyah selaku leading sector pada acara tersebut menerangkan, bahwa kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi yang dibangun bersama Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi dan Bappeda 10 Kabupaten/Kota yang saat ini juga sedang memasuki rencana lima tahun kedepan 2018-2023, sebagai penjabaran visi-misi Gubernur-Wakil Gubernur yang masuk dalam NTB Gemilang.
Selain itu, NTB dikenal sebagai Provinsi yang paling progresif dalam penurunan angka kemiskinan, sesuai dengan jargon adalah apa yang baik pada masa lalu akan dilanjutkan di masa sekarang.
Untuk itu, melihat adanya kebutuhan tersebut, BI Provinsi NTB sebagai mitra strategis Pemda melaksanakan kegiatan ini sebagai wadah fasilitasi pengembangan kompetensi penyusunan rencana pembangunan daerah.
Untuk diketahui, dalam acara tersebut hadir pula Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas RI, Sumedi Andono Mulyo, Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), dan Perwakilan Kanwil Perbendaharaan NTB. (NM1)
