NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Pelayanan kesehatan di beberapa puskesmas di Kabupaten Sumbawa berjalan normal, meskipun saat ada aksi mogok kerja yang dilakukan oleh tenaga perawat sukarela. Bahkan terdapat puskesmas perawat sukarela seluruhnya bekerja seperti biasa tanpa lakukan aksi mogok.
“Kita berjalan seperti biasa, pelayanan tidak terganggu. Karena pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah utama, dan itu prioritas,” kata Bayu Atika Dewi, Kepala UPT Puskesmas Alas, kepada wartawan di Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (18/10).
Menurutnya, khusus di Puskesmas Alas, banyak bidan yang memiliki basic pendidikan keperawatan untuk menutupi tenaga perawat sukarela yang lakukan aksi mogok. “Bidan kita banyak yang basicnya SPK, jadi tidak ada kendala pelayanan di Puskesmas Alas,” tegasnya.
Diungkapkan, terdapat sedikitnya 27 orang perawat sukarela, dan sebagian masih melakukan aksi mogok kerja. Sebagian yang mulai bekerja seperti biasa sejak beberapa hari lalu menanggapi permakluman yang dilayangkan kepada perawat sukarela.
“Malam sebelum mereka mogok itu, kita sudah duduk dan mencari solusi. Kita ini punya sistem yang harus dijalankan, dan mereka yang masuk artinya menghargai sistem yang berjalan itu,” jelasnya.
Bagi tenaga perawat sukarela yang belum masuk kerja, akan dipanggil kembali. “Dengan Surat kemarin, kalau mereka tidak punya i`tikiad baik mereka dianggap mengundurkan diri, bukan dipecat. Beda itu ya. Kalau mereka masuk kerja, kita akan membicarakan ini. Dan kalau mereka masih mogok, itu kita kembalikan ke mereka,” tegasnya.
Ditempat yang sama, KPUT Puskesmas Unter Iwes menegaskan, pelayanan kesehatan berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan aksi mogok yang dilakukan perawat sukarela. Sebab sebagian besar tetap memilih bekerja seperti biasa.
“Yang ikut aksi kemarin ada 10 orang. Dan sampai sekarang belum menghadap ke kami puskesmas, apakah dia ingin tetap mogok atau seperti apa. Dan tadi mereka ada niat baik ingin ketemu saya, tapi karena saya ada kegiatan, saya tidak bisa ketemu mereka. Tadi kita bahas tentang BLUD puskesmas,” katanya, juga mengatakan, sebelum melakukan aksi, perawat sukarela telah diberikan pemahaman, sehingga sebagian besar tetap memilih untuk bekerja seperti biasa.
KUPT Puskesmas Orong Telu,H.Herfan menambahkan, mogok kerja perawat Sukarela tidak terjadi di Puskesmas Orong Telu. “Tidak ada, tidak ada yang mogok di Puskesmas Orong Telu. Bahkan isu-isu itu hampir tidak ada disana,” ujarnya.
Ditegaskan, seluruh puskesmas di Kabupaten Sumbawa menerapkan sistem kerja yang sama, yakni penghargaan terhadap seluruh pekerja termasuk perawat Sukarela. Baik penghargaan melalui operasional puskesmas, maupun penghargaan jasa pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kita sudah hargai mereka dengan sistem yang berjalan. Kalau mereka berfifkir bahwa sistem kita adalah pelayanan kepada masyarakat, maka sistem ini akan menghargai mereka. Ada sistem penghargaan dengan operasionalnya, dengan penghargaan jasanya. Mereka dapat itu. Tentu itu bagi merekayang bekerja ikhlas dan mau bekerja maka akan mendapatkan penghargaaan itu,” tegasnya, juga mengatakan, di Puskesmas Orong Telu terdapat sedikitnya13 orang tenaga perawat sukarela. (NM2)
