PEMERINTAHAN

Percepat Rehab Rekon NTB, Babinsa dan Fasilitator Berkolaborasi!

415

NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Dampak gempa Lombok tahun 2018 lalu hingga kini masih dirasakan masyarakat NTB khususnya bagi warga terdampak.

Suasana kolaborasi pihak TNI bersama tim fasilitator bergerak cepat dalam berkolaborasi hadir membantu masyarakat NTB.

Bayangkan saja, puluhan ribu rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa.

Pemerintah Daerah dalam hal ini menetapkan kerusakan bagian rumah rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

Selain melaksanakan tugas Opster TNI dengan program pembuatan 70 unit hunian sementara, juga dilakukan pembuatan delapan unit sumur bor yang tersebar diseluruh wilayah terdampak.

Adapun dua lokasi fokus program pembuatan Huntara sebanyak 70 unit ini, yaitu di Lombok Utara 40 unit, sedangkan 30 unit lainnya di Lombok Barat.

Baca Juga:  Gelar Upacara Peringatan HUT Korpri, Kanwil Kemenkumham NTB Gaungkan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024

“Totalnya ada 70 unit di dua wilayah, termasuk pembuatan 8 unit sumur bor diseluruh wilayah terdampak gempa,” ungkap Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, yang juga Dansatgas Opster TNI melalui Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, Rabu 30 Januari 2019 di Mataram.

Para Babinsa yang desa binaannya terkena dampak gempa sambung Dahlan, langsung menjadi fasilitator serta berkolaborasi dengan para fasilitator sipil yang sudah ada ditetapkan untuk proses percepatan rehab rekons.

Mereka masih kata pria yang akrab dengan semua kalangan ini, akan fokus melakukan berbagai upaya, yakni mulai dari pendataan ulang rumah yang rusak ringan dan rusak sedang, membentuk Pokmas, hingga membantu penyusunan administrasi rencana anggaran biaya (RAB) kebutuhan masing-masing Pokmas.

Baca Juga:  Kanwil Kemenkumham NTB Kroscek Sejumlah Kantor Notaris di KSB

Tak hanya itu, mereka juga membantu koordinasi dengan BPBD maupun Dinas Perkim di Kabupaten/Kota, sekaligus berkoordinasi terkait pembuatan rekening ke BRI hingga pembagian rekening dan pencairan dana sekaligus melaksanakan pengawasan pada tahap rehab rekons.

“Nah, terkait dengan pencairan dana di BRI, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mempermudah birokrasi dan administrasi sebagai persyaratan pencairan dana stimulan,” terang Dahlan.

Lebih lanjut dikatakan Dahlan, bahwa berbagai macam latar belakang dan pengalaman masyarakat yang tidak semua memahami proses pencairan dana stimulan itu menjadi salah satu kendala di lapangan.

Baca Juga:  Sekretaris Diskominfotik NTB : "Penting Tingkatkan Kapasitas Pranata Humas"

Untuk itu sambung putra tana Samawa ini, keberadaan fasilitator dan babinsa untuk membantu memberikan solusi dan pemahaman serta pendampingan kepada masyarakat dalam proses pencairan dana stimulan sesuai prosedur.

“Jadi kita harapkan keberadaan fasilitator dan babinsa ini bis amembantu masyarakat sekaligus dapat meminimalisir semua permasalahan pada level bawah dengan harapan target percepatan rehab rekon dapat tercapai,” tutup Mayor Dahlan.

Untuk diketahui, para babinsa bersama fasilitator saat ini, sedang membantu pembuatan dan pembagian buku rekening.

Termasuk berkoordinasi dengan pihak BRI secara khusus dan kegiatan lainnya bagian proses  kegiatan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi. (NM1)

Artikel sebelumyaKepala BNPB RI Lepas Ribuan Fasilitator
Artikel berikutnyaMayat Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Perairan Gili Keramat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here