NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa dalam meningkatkan produksi perikanan tangkap tampaknya berhasil. Ini terlihat dari meningkatnya realisasi tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.
DKP mencatat pada tahun 2017, target produksi perikanan tangkap yang ditetapkan sebesar 55.412,18 ton dan realisasinya mencapai 55.443,80 ton. Sedangkan pada tahun 2018 targetnya sebesar 57.051,45 ton dan realisasi mencapai 57.051,20 ton.
“Ada perbandingan, jadi ada peningkatan pada produksi perikanan tangkap dari tahun 2017 ke 2018,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa, Ir, Dirmawan kepada wartawan, Rabu (6/2).
Diungkapkannya, berbagai upaya dilakukan dalam keberhasilan peningkatan produksi ini. Seperti melalui modelisasi penangkapan yang menggunakan teknologi dengan sistem ramah lingkungan, mengatur perizinan dalam penangkapan jenis ikan, serta pembuatan rumah baru ikan.
“Jadi ada ikan-ikan tertentu yang tidak boleh ditangkap atau dikurangi jumlah alat tangkapnya atau armada penangkapannya. Ada jenis-jenis ikan tertentu yang terus kita dorong, artinya ini pengaturan regulitif, jadi kita coba mengatur regulasinya dalam rangka pengelolaan perikanan tangkap. Itu yang kita atur. Kemudian tim produksi teknologi termasuk pembentukan fishing drone, membuat rumah-rumah ikan. Ini kan sudah banyak programnya. Membuat rumah ikan tempatnya berkumpul, sehingga ikan gampang ditangkap. Jadi ini sudah dilakukan tahun 2017 dan 2018. Jadi ini meningkatkan produksi,” jelasnya.
Selain upaya yang telah dilakukan tersebut, terangnya, pihaknya juga akan melakukan strategi baru. Hal ini untuk untuk mempertahankan bahkan lebih meningkatkan produksi perikanan tangkap pada tahun 2019.
Salah satunya pihaknya akan memperhatikan wilayah hilir seperti memperbaiki prosesing atau pengolahan ikan sehingga memberikan harga yang bagus.
“Kalau ikan-ikan ini kita prosers di Bali atau Jawa Timur, saya kira ini ada yang hilang, jauh sekali harganya. Kenapa tidak diproses di sumbawa saja, artinya di sumbawa ini sudah ada tenaga kerja sendiri terserap, kemudian limbah-limbahnya kepala ikan dan lain-lain itu bisa kita manfaatkan menjadi tepung ikan dan lain-lain. Jadi banyak manfaatnya, kalau kita pikir dari hulu sampai hilir,” terangnya.
“Kemudian kita akan berupaya mengembangkan perikanan tangkap. Saya kira nanti dengan adanya konversi dari BBM ke Gas tahun 2019, mesin-mesin armada itu juga akan kita konversi. Sehingga biaya melaut akan menjadi lebih irit. Ini bagian kecil yang akan kita lakukan di 2019 ini,” tambahnya. (NM3)
