NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Upaya mengakreditasikan 25 Puskemas yang ada terus dilakukan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Di tahun 2018 ini, puskesmas terakreditasi telah bertambah sebanyak tiga unit. Dalam waktu dekat, jumlah ini pun akan bertambah karena masih ada lima puskesmas lagi yang akan disurvey oleh tim akreditasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Fikri S.Km menyampaikan, pihaknya mengusulkan 8 puskesmas untuk diakreditasi di tahun 2018. Dari 8 puskesmas ini, tiga diantaranya sudah mendapatkan akreditasi. Yakni Puskesmas Lunyuk akreditasi dasar, kemudian Puskesmas Lopok dan Puskesmas Buer akreditsi madya.
“Sejauh ini puskesmas yang sudah terakreditasi ada 13,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/10). “Kemudian ada juga puskesmas yang akan disurvey yaitu Puskesmas Alas Barat besok. Empat lagi yakni Puskesmas Lape, Tarano, Labangka dan Rhee,” tambahnya.
Diterangkannya, meskipun saat ini sudah mendekati penghujung tahun 2018, namun tidak ada usulan akreditasi puskemas yang diundurkan. Dimana untuk pengakreditasian hanya tinggal menunggu tim survey dari Pemerintah Pusat.
“Mudah-mudahan di awal desember keempat puskesmas itu sudah tuntas,” jelasnya.
Dijelaskannya, akreditasi puskesmas sangatlah penting. Karena sesuai peraturan pemerintah, dalam beberapa tahun kedepan apabila puskesmas belum terakreditasi maka tidak dapat bekerjsama lagi dengan pihak BPJS Kesehatan. Untuk itu, pihaknya akan menuntaskan sisa puskesmas yang belum terakreditasi di tahun 2019 mendatang.
“Sisanya lagi tahun 2019 ini, target kita tujuh Puskesmas,” ungkapnya.
Diakuinya, kendala yang dihadapi dalam pengakreditasian di tahun 2019 adalah lokasi puskesmas yang jauh serta keterbatasan akses infrastruktur. Karena dalam menuju akreditasi puskesmas dibutuhkan pendampingan ekstra, seperti menyediakan dokumen, mempersiapkan tata kelola hingga menjelaskan prosedur yang ada di puskesmas.
“Tempatnya jauh-jauh jadi kami merasa ada kesulitan, dan mengharapkan bantuan berupa kendaraan yang dapat menjangkau ke daerah-daerah plosok. Kendaraan ini juga bukan hanya untuk kepentingan akreditasi, tapi juga untuk kepentingan supervisi, evaluasi dan lain sebagainya. Karena pelayanan kesehatan itu yang utama,” terangnya. (NM3)
