NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Kondisi sebagian besar ruang kerja di Dinas Lingkungan Hidup (LH) Sumbawa cukup memprihatinkan.
Terlebih musim penghujan seperti saat ini. Betapa tidak, atap dan plafon sejumlah ruang kerja (bidang/sekretariat) terbilang bobrok.
Bocor dan rembesan air hujan tak bisa dibendung. Alhasil, pekerjaan pegawai setempat harus terganggu.
Setiap hujan, para pegawai terlihat sibuk grasak grusuk menalangi air hujan menggunakan ember akibat bocor.
Bahkan, meja kerja harus digeser kesana kemari untuk menghindari kebocoran dengan jumlah titik cukup banyak dan parah.
Kepada media ini, Plt. Kepala Dinas LH setempat, Muhammad Ikhsan mengungkapkan, bahwa terkait dengan kondisi kantor, tak ditampiknya cukup memprihatinkan.
Hal itu dikarenakan, usia bangunan sudah cukup tua mencapai puluhan tahun dan sudah tiba saatnya mesti dilakukan perbaikan.
Kendati demikian kata Ikhsan, harus dilakukan penilaian kelayakan bangunan. Karena menurutnya, kelayakan bangunan perlu diketahui seperti struktur bangunan dan lain sebagainya .
“Harus ada penilaian kelayakan bangunan dulu, sehingga kita tahu. Tapi jika dilihat kayu yang ada sudah tidak memungkinkan lagi (tidak layak),” ujar Ikhsan.
“(kondisi) Ini juga sebenarnya sangat mengkhawatirkan kita, karena pegawai juga bekerja tidak menutup kemungkinan bias saja runtuh seperti atap dan plafonnya,” tambahnya lagi.
Mengingat hal ini sangat penting untuk disikapi, ia mengaku telah menyampaikan persoalan ini untuk dapat ditindak lanjuti.
“Tim dari dinas PU juga sudah turun mengecek kelayakannya. Insya Allah, jika anggara daerah memungkinkan, ada baiknya dilakukan perbaikan secara menyeluruh. Tapi tentu, kemungkinan semuanya dilakukan secara bertahap,” terang mantan Kadis Diknas Sumbawa ini kala itu.
“Yang pasti tetap akan kami perjuangkan. Karena kerusakan di Dinas LH ini memang cukup menjadi perhatin kita bersama dan sudah saatnya diperbaiki,” demikian M Ikhsan menambahkan. (*)
