NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Stok beras di gudang Bulog Sub Divre Sumbawa hingga saat ini mencapai 20.786 ton beras, dari target yang diberikan sebanyak 40.500 ton. Artinya, Kabupaten Sumbawa masih tergolong aman untuk konsumusi hingga empat atau lima bulan mendatang.
“Untuk persediaan empat hingga lima bulan kedepan dan masih aman. Intinya sekarang kita masih surplus. Itu serapan selama tahun 2018, baik hasil panen petani musim panen pertama maupun kedua,” kata Baharuddin, Kasi Gasar Pengadaan dan Pelayanan Publik (GP3) Bulog Sub Divre Sumbawa, di ruang kerjanya Senin (29/10).
Diungkapkan, kuota serapan bulog tahun ini ditetapkan sebanyak 40.500 ton setara beras, atau atau telah mencapai 76,9 persen. Sedangkan sisa kuota sekitar 26 persen, memungkinkan untuk dikejar dengan waktu lebih dari 2 bulan ini. Sebab, masih ada stok beras masyarakat yang bisa diserap melalui mitra-mitra bulog dilapangan.
Dikatakan, tahun ini terjadi peningkatan serapan gabah petani, dibandingkan 2017 sekitar 68 persen hingga akhir tahun, Bulog Sub Divre Sumbawa menyerap 68 persen dari target.
“Peningkatan dipicu hasil panen petani yang bagus. Selain itu juga harga cenderung stabil dan bagus,” jelasnya.
Tahun ini, harga gabah petani mengalami peningkatan cukup signifikan dari awal tahun atau panen pertama berkisar pada harga 4.200 per kilogram menjadi diatas Rp 5.000 per kilogram, dapa panen musim kering atau panen kedua.
“kalau harga gabah hasil panen ke dua ini malah diatas Rp 5.000 per kilogram. Artinya sekarang kualitasnya lebih bagus, tidak seperti penen di musim hujan,” jelasnya.
Dikatakan, Bulog Sub Divre Sumbawa, tahun ini telah mengeluarkan gabah ke berbagai daerah sedikitnya 10.500 ton. Dengan rincian, disalurkan ke NTT sebanyak 4.900 ton, Provinsi Bali 2.000 ton, dan Kabupaten dalam NTB yakni Kabupaten Bima 3.000 ton, serta kota Mataram 600 ton.
“Sekarang di Mataram sudah ada stok, kemarin disana menipis. Sehingga kita kirim kesana. Kalau ke NTT dan Bali, setiap tahun ada permintaan dari sana. Untuk daerah sekitar NTB ini, gabah kita jadi primadona-lah,” tuturnya.
Dimenambahkan, pengiriman ke luar daerah sebagai bentuk perwujudan fungsi bulog menyiapkan atau memenuhi kebutuhan beras dan gabah di Indonesia.
“Kita juga berusaha membantu daerah lain yang kekurangan stok persediaan beras. Karena, jikalau suatu waktu daerah kita mengalami kekeringan dapat pula dibantu oleh daerah lain,” imbuhnya.
Dikatakan, jumlah penyaluran bantuan beras ke daerah lain tetap mempertimbangkan atau menyesuaikan dengan kebutuhan beras dalam daerah. Didalam gudang Bulog Sub Divre Sumbawa, tetap terdapat stok hingga panen pertama setiap tahunnya atau hingga april. (NM2)
