NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Diskoperindag Kabupaten Sumbawa, menggelar pelatihan tenun ikat tepatnya di UPT Batik Diskoperindag setempat, Senin 1 Oktober 2018.
Dalam kesempatan ini, Kepala Diskoperindag Kabupaten Sumbawa Arif menyatakan, ada tiga segmen yang diharapkan lahir dari pengrajin melalui pelatihan ini.
Yaitu sebutnya antara lain, dapat menguasai teknologi tenun ikat menggunakan isntrumen atau alat bukan mesin.
Kata dia, giat ini baru bisa terselenggara, padahal sudah direncanakan sejak 2016 lalu. Hal ini pula lanjut Arif, merupakan bentuk percepatan dalam melatih masyarakat melalui kelompok.
“Kita latih empat kelompok dulu, masing-asing lima orang satu kelompok. Nah, jika kelompok ini sudah berkembang, kita harapkan kelompok ini dapat mengembangkan kelompok lainnya dengan aktifitas produksi didaerah masing-masing,” tuturnya.
Diungkapkan, dalam tenun ikat yang diproduksi nantinya akan menonjolkan khas samawa, seperti motif lonto engal, bunga eja, pio, dan (istana) dalam loka.
“Bukan hanya semata tenun, kita punya branding tenun khas samawa, ada kearifan lokal ada kekhasan kita,” ungkapnya.
Dalam memasyarakatkan tenun lokal samawa, akan disosialisasikan melalui seragam ASN Kabupaten Sumbawa, sekaligus sebagai pasar pertama.
“Pasarnya sudah jelas, pertama untuk ASN. Kenapa kita pake tenun dari tempat lain, sementara kita punya barang. Kita gerakkan ini. Pakaian tenun sumbawa, pasti enak buat masyarakatsumbawa, karena disitu ada nilai keluhuran,” ujarnya.
“Ada kebanggaan, ada simbol penghargaan, pemberdayaan disitu. Buatan tangan ini, diawali dengan do’a dan dzikir dan nawaitu untuk keluarga,” demikian Arif menambahkan seraya menyatakan bahwa pelatihan tenun tersebut akan menjadi titik awal kebang tenun lokal samawa. (NM2)
