NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menerima audiensi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian LHK di Ruang Rapat Wagub, Selasa 15 januari 2019.
Hal ini dilakukan dalam rangka membahas Penanganan Pariwisata Alam Pasca Gempa, dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bentuk Penangkaran Kerjasama Antara Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dengan UNRAM.
Setelah melalui perundingan beberapa saat, dikesempatan itu orang nomor dua di NTB itu menilai bahwa penataan untuk lebih memaksimalkan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih menuai banyak pekerjaan rumah atau ‘PR’.
“Kita harus mampu untuk menata Rinjani. Jangan setengah-setengah, harus serius serta fokus. Dilihat bagaimana formulasinya, sehingga semua pihak merasa berkepentingan. Banyak sekali PR kita disini (TNGR, Red),” kata Wagub.
Adapun himbauan yang dilontarkan oleh Hj Rohmi, yang mana seluruh stakeholder terkait harus mampu menjaga komunikasi baik serta mampu duduk bersama guna menemukan solusi dari sebuah persoalan.
“Mari kita identifikasi masalahnya, alternatifnya seperti apa. Dan ketika kita datang ke Bupati sudah membawa solusi. Bukan saja membawa masalah, entah itu bangunan, sertifikat, dan lain-lain, jadi Insya Allah, cepat selesai. Pemerintah Kabupaten jika kita membawa solusipun pasti akan senang,” tutur Wagub.
Silahturahmi kata dia sangatlah penting dan jangan sampai terputus. Pemprov, TNGR dan Pemkab harus senantiasa duduk bersama dalam berkomunikasi.
Kendati demikian perempuan yang akrab disapa Ummi Rohmi ini juga menegaskan, bahwa pemerintah akan terus berkomitmen mensupport dan serius menindaklanjuti sesuai regulasi yang berlaku.
“Insha Allah komitmen kita akan suport. Kita akan pikirkan serius, bagaimana rencana jangka panjangnya. Dinas Peternakan dan Dinas LHK juga harus dijelaskan teknisnya,” ucapnya.
Tak hanya itu, wajah wisata halal juga sempat disinggung oleh Wagub, yang berbagai pihak terkait juga harus memikirkan bagaiamana dan seperti apa penataan untuk TNGR.
“Mari kita mengatur TNGR ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Minuman keras, moralitas, walau tidak semuanya benar, namun perlu kita manage dan mulai berpikir untuk menjadikan rinjani punya ciri khas tersendiri dan punya keistimewaan ketika mendaki,” demikian Wagub. (NM1)
