PENDIDIKAN

Dikbud Tegaskan Pungutan di Sekolah Jangan Korbankan Hak Belajar Siswa

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Tenaga Pendidik berstatus Aparatur Negeri Sipil (ASN) lingkup Pemda Kabupaten Sumbawa saat ini masih kurang.

Untuk mengatifkan kegiatan belajar mengajar pun, beberapa sekolah harus menggunakan Guru Tidak Tetap (GTT).

Kemudian GTT tersebut digaji menggunakan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan juga sumbangan orang tua/wali murid.

Terkait sumbangan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa menegaskan pungutan yang dilakukan jangan sampai mengorbankan hak belajar siswa.

Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, H Syahril S.Pd., M.Pd., mengungkapkan, Kabupaten Sumbawa hingga kini mengalami kekurangan guru. Baik guru pada jenjang SD, maupun SMP.

“Kita diseluruh Kabupaten Sumbawa kita masih kekurangan guru, baik guru pada jenjang sekolah dasar maupun guru pada jenjang sekolah menengah pertama,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/2).

“Jadi tambal sulam yang dilakukan. Sementara pada sisi yang lain, guru ini terus berkurang karena pensiun, kemudian pertambahannya tidak signifikan,” imbuhnya.

Sehingga peran masyarakat dihadapkan dalam membantu memperlancar proses pembelajaran di sekolah. Meski demikian, Haji Syahril pun menegaskan jangan sampai sekolah mengorbankan hak belajar siswa, ketika pungutan yang dilakukan masih terhambat.

“Kalau ada pungutan yang terhambat, jangan korbankan anak-anak. Kita ingin sampaikan ke sekolah jangan sampai mengganggu hak anak-anak. Hak belajar harus terus terlayani,” demikian tegas mantan Kepala DPMPTSP Sumbawa ini.

Sebelumnya, Kepala SDN 2 Sumbawa, Erdawati S.Pd kepada wartawan mengungkapkan, atas tidak adanya guru PNS untuk pelajaran Agama dan Olahgara, pihaknya sudah bersurat ke Dinas Dikbud untuk pengadaan dua guru dimaksud. Namun hingga kini belum juga terealisasi.

“Kekurangan guru ini sudah dari dulu bersurat ke Dikbud. Sekolah yang besar ini tidak ada satupun Guru Olahraga (PNS),’’ tuturnya.

Hal tersebut berimbas pada siswa yang sempat tidak mengikuti pelajaran olahraga. Lantaran sekolah belum memiliki anggaran untuk membayar gaji bagi Guru Olahraga honor. Sementara saat itu, uang komite dari orang tua/wali murid belum terkumpul. (NM3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini