PEMERINTAHAN

Doktor Zul : Petugas Museum Harus Bisa Menjadi Punjangga Besar!

504

NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah mengunjungi Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlokasi tepatnya di Jalan Panji Tilar Negara No. 6 Kota Mataram.

Gubernur didampingi istri yang juga merupakan Ketua TP PKK NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati mengatakan, museum adalah tempat menziarahi masa lalu, sekarang dan refleksi masa depan.

Pesan besar museum terkait keindahan besar NTB ini kata dia, belum sampai ke masyarakat, terlebih ke pemerintah pusat.

Menurutnya, pesan besar dari NTB ini minimal bisa sampai ke para Kepala Sekolah, sehingga dapat mengajak anak-anak didiknya mengunjungi museum.

Baca Juga:  Empat Kades PAW Resmi Dilantik

Tak hanya itu, peran petugas museum harus lebih maksimal. Karena menurutnya, peran petugas museum sangatlah penting.

“Petugas museum harus bisa menjadi pujangga besar, sekaligus entertain yang baik. Sehingga bisa menceritakan dan membuat masyarakat mengetahui sejarah lebih jelas dibandingkan dengan membaca buku,” kata pria yang akrab disapa Doktor Zul saat tour, kemarin di Museum NTB.

Saat itu, Dr. Zul juga berdialog langsung dengan pimpinan dan  pengurus museum mengenai kendala dalam peningkatan kunjungan museum pasca bencana gempa yang mengalami penurunan.

Baca Juga:  Ombudsman NTB Bakal Kroscek Sekolah yang Melarang Siswa Ikut Ujian Karena Belum Bayar BPP

Penurunan kunjungan terlihat siginifikan, bayangkan saja dari target kunjungan museum tahun 2018 dengan 72 juta, namun kunjungan sampai November kemarin baru mencapai 32 juta.

Museum ke – 11 yang dibangun pada masa orde baru ini merupakan salah satu museum yang mewakili 3 etnis sekaligus, yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo.

Bang Zul berharap kedepannya museum tidak hanya menampilkan 3 etnis asli NTB, tapi dapat menjadi Replika Indonesia di mata wisatawan dan menjadi salah satu destinasi wisata.

Baca Juga:  Nota Kesepakatan KUA-PPAS APBD NTB 2024 Resmi Diteken

Sekedar informasi, koleksi museum yang beragam dapat menjadi sarana edukasi yang baik bagi masyarakat NTB, diantaranya koleksi Manuskrip Angling Darma.

Kemudian silsilah Kesultanan Bima, bahkan ada juga Takepan Babad Suwung yang ditulis dengan aksara Sasak dengan bahasa Jawa Madya. Ingin tahu lebih banyak lagi, Ayo Ke Museum!. (NM1)

Artikel sebelumyaCanangkan GNPDAS, Hj Rohmi Ajak Bangun Semangat Cinta Lingkungan
Artikel berikutnyaInilah Alur Pencairan Dana Stimulan Pembangunan Rumah Korban Gempa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here