PENDIDIKAN

Jangan Ketinggalan! Yuk, Saksikan Pameran Kandaga dan Kain Kuno di Museum Daerah Sumbawa

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Daerah Kabupaten Sumbawa menggelar ‘Pameran Temporer’.

Pameran yang menampilkan berbagai hal unik. Diantaranya berupa peti antik dan sejumlah kain kuno khas Sumbawa itu berlokasi di Museum Daerah //Eks. Kantor DPRD Kabupaten Sumbawa//.

Sesuai jadwal, pameran temporer akan berlangsung selama sepuluh (10) hari lamanya. Dan tepat, Sabtu pagi (14/9) tadi secara resmi telah dibuka oleh Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, H Sahril.

Dikesempatan itu, Kepala Disdikbud Sumbawa didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud setempat, H Hasanuddin menerangkan bahwa pameran temporer merupakan salah satu giat yang terlaksana untuk merealisasikan DAK Non Fisik Museum dari Pemerintah Pusat Tahun 2019.

Baca Juga:  Pemda Sumbawa Kucurkan Rp1,8 Miliar

Penggunaan DAK rencananya akan digelar dengan enam (6) kegiatan. Antara lainnya yaitu Pameran Temporer. Terkait dengan pameran ini kata Sahril, juga melibatkan kolektor kain kuno serta pelajat sebagai pengunjungnya.

Disebutkan mantan Kepala DPMPTSP Sumbawa itu, adapun beberapa materi yang dipamerkan. Yakni berupa peti antik atau biasa dikenal dengan ‘Kandaga’. Ini merupakan hasil sitaan pihak daerah dari oknum tak bertanggungjawab. Dimana peti-peti itu hendak dibawah keluar daerah.

Selanjutnya, berupa kain kuno khas Sumbawa juga turut ditampilkan, seperti kre alang jit tahan uji, kre alang bakemang dua, pabasa alang, sapu alang, sarangan cila, kre alang salaki, cipo cila, kre alang kemang sasir, dan ragi sasit. Secara umum kain-kain itu telah berusia diatas seratus (100) tahun.

Baca Juga:  Pemda Sumbawa Kucurkan Rp1,8 Miliar

“Jadi ada sekitar 24 koleksi kain kuno yang ditampilkan. Kain kuno ini milik sembilan kolektor yang secara sukarela meminjamkan kainnya untuk di pamerkan,” kata Sahril sembari di iyakan oleh Kabid Kebudayaan.

Pemilihan materi ini masih kata dia, diharapkan memberikan dampak besar bagi penambahan pengetahuan masyarakat. Terutama kalangan pelajar atau para siswa sebagai refrensi maupun pembelajaran pada mata pelajaran muatan lokal. Termasuk juga pelestarian karya budaya ‘Tau Tana Samawa’.

“Ini penting. Seperti Kere Alang, karena selama ini kita hanya mengenal kre alang adalah tenunan songket khas Sumbawa sebagai kain yang pakai pada upacara adat, pawai, dan kegiatan budaya lainnya. Tapi sesungguhnya kre alang itu memiliki pembagian di masa lalu,” kata Sahril.

Baca Juga:  Pemda Sumbawa Kucurkan Rp1,8 Miliar

“Ada yang hanya diperuntukan bagi wanita, ada yang diperuntukan bagi kaum lelaki. Ada yang dibaut dengan teknik songket dan sulam dalam satu kain. Ini merupakan satu karya budaya yang penting juga diketahui oleh masyarakat,” imbuhnya.

Untuk itu lebih lanjut dikatakan Kepala Disdikbud Sumbawa, kedepab pihaknya juga berencana akan menggelar kegiatan serupa dengan materi yang berbeda.

“Insya Allah, 2020 akan kita gelar //pameran//. Kemungkinan //materinya// tentang seni ukir ragam hias tradisional khas Sumbawa,” demikian. (NM3) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini