NUSRAMEDIA, MATARAM — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, Yohana Yambise, didampingi Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Jalilah mengunjungi Korban Gempa Lombok.
Kunjungan ini terpusat di dua lokasi yakni di Desa Beririjarak, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur dan Desa Menggala, Kecamatan Pamenang, Lombok Utara, pada Jumat 21 September 2018.
Setibanya di kedua lokasi pengungsian tersebut, Menteri yang akrab disapa Mama Yo itu, bersama Hj Rohmi langsung mengunjungi Sekolah Ceria dan Tenda Ramah Anak korban gempa bumi yang didirikan oleh para relawan yang melakukan trauma healing.
Di tempat tersebut ia bersama Hj Rohmi menghibur anak-anak dan memberikan semangat kepada anak-anak dengan berdialog dan bernyanyi bersama.
Ia mengajak kaum hawa NTB atau ibu-ibu dan anak-anak terdampak gempa di NTB untuk selalu tersenyum dan ceria meski baru dilanda peristiwa gempa bumi.
Mama Yo menjelaskan kehadirannya di NTB pasca gempa, yaitu memastikan dampak dari peristiwa gempa bumi beberapa waktu lalu terhadap perempuan dan anak-anak di NTB.
“Ini merupakan tugas saya sebagai Menteri yang melindungi kaum perempuan dan anak-anak Indonesia,” ucapnya.
Menyikapi persoalan ini, ia mengaku telah melakukan berbagai upaya termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan BNPB.
Selain itu pula, telah menyalurkan bantuan-bantuan khusus untuk perempuan dan anak, seperti trauma healing yang melibatkan para psikolog yang menangani masalah khusus kepada perempuan dan anak-anak di NTB.
Untuk itu, ia berharap NTB akan segera pulih kembali dan normal agar anak-anak kembali penuh semangat untuk bisa bersekolah dan perempuan-perempuan terutama ibu-ibu sudah bisa kembali melaksanakan tugas baik sebagai ibu rumah tangga atau pekerjaan lainnya.
Menteri P3A RI itu juga berharap NTB akan segera bangkit kembali, perempuan NTB bangkit kembali, anak-anak NTB bangkit kembali dan hidup normal seperti biasa.
“Anak-anak menjadi fokus perhatian utama Kementerian P3A agar mendapatkan hak-hak mereka, tumbuh kembang dan perlindungan khusus karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia, generasi dan masa depan Provinsi NTB,” demikian Mama Yo. (NM1)
