NUSRAMEDIA.COM, KSB – Sebelumnya Mahasiswa yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar aksi demo soal beasiswa. Namun, sayangnya pihak aparat kepolisian dan pol pp setempat menghadang aksi para mahasiswa tersebut tepat dipintu gerbang KTC.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (Hipmasbar) Mataram ini merasa kecewa dan beranggapan bahwa pemda setempat tidak mau menerima aspirasi yang ingin disampaikan oleh mereka.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbawa Barat, H Mukhlis, membantah pemerintah daerah tidak bersedia menerima aspirasi para mahasiswa yang menggelar aksi demo soal beasiswa, Kamis 14 Februari 2019.
Kepada media ini, di ruang kerjanya, kamis siang, Mukhlis menyatakan sehari sebelum aksi dilaksanakan (rabu), dirinya melalui pihak Kepolisian telah berkomunikasi dengan para mahasiswa.
Ia menyatakan Pemda bersedia menerima aspirasi para mahasiswa di ruang kerja Wakil Bupati pada Kamis pagi. Dengan catatan para mahasiswa tidak usah melaksanakan aksi demo.
“Kami beri dua opsi. Kalau memang mau berdialog kami siap terima. Bahkan saya sudah koordinasi dengan Wabup dan beliau (wabup) siap terima. Opsi kedua kalau tetap demo tidak ada dialog,” tegas Mukhlis.
Sampai Rabu malam, pihak Polres, sambungnya kembali memberitahukan bahwa para mahasiswa tetap akan menggelar aksi demo pada kamis pagi dan akhirnya dilaksanakan.
“Jadi kami sudah siap menerima untuk berdialog. Tapi mereka tetap memilih demo. Maksud kami sampaikan langsung aspirasi itu ke pengambil kebijakan (Wabup) biar bisa langsung ditindaklanjuti. Kalau hanya demo dan disampaikan kepada saya yang tidak ada solusi. Saya paling hanya bisa mencatat kemudian melaporkan. Itu makanya kami arahkan untuk ketemu langsung dengan pengambil kebijakan,” urainya.
Sementara itu, secara terpisah, Bupati HW Musyafirin, menegaskan bahwa kompleks Kemutar Telu Centre (KTC) saat ini tertutup untuk aksi demo.
“Memang tidak boleh karena ini (KTC) kawasan privat. Jadi demo hanya dibatasi sampai depan ( depan pintu gerbang),” tegas Bupati.
Sebagai kompleks pemerintahan, aksi demo, kata bupati, tidak boleh dilaksanakan didalam kompleks KTC.
“Nanti mengganggu yang lain (aktifitas para pegawai). Dan bukan hanya mereka, yang (demo) sebelumnya juga tidak boleh. Hanya sampai depan,” tegasnya.
Sekedar informasi, para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (Hipmasbar) Mataram, tertahan di pintu gerbang KTC karena dihadang oleh Aparat Sat Pol PP dan Kepolisian.
Meski sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat, para mahasiswa tetap tidak diperkenankan masuk ke dalam Kompleks KTC.
Mereka akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.30 Wita dan berjanji akan kembali menggelar aksi dengan kekuatan lebih besar. (NM5)
