PERISTIWA

Danrem 162/WB : KLU Lebih Difokuskan!

604

NUSRAMEDIA.COM, MATARAM —  Kerusakan akibat gempa bumi yang melanda bumi NTB 2018 lalu terbilang cukup parah.

Bangunan, gedung, perkantoran, masjid, sekolah, fasilitas umum lainnya termasuk rumah warga habis terlululantakkan.

Bahkan tidak sedikit yang menjadi korban luka-luka (merata semua usia), dan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Namun berangkat dari kedukaan itu, NTB kini terus fokus menata melakukan perbaikan untuk bangkit dan bangun kembali.

Proses percepatan pembangunan atau rehabilitasi dan rekonstruksi terus dimantapkan pemerintah dengan melibatkan unsure TNI/Polri.

Alhasil, perlahan situasi dan kondisi NTB kini terbilang cukup baik dan mulai pulih kembali paska dilanda gempa beruntun beberapa waktu lalu.

Segala proses mulai dari bantuan dana stimulan bagi warga terdampak dan lainnya terus digeber bersama pihak terkait.

Dan saat ini sejumlah rumah warga yang rusak ringan, sedang maupun berat perlahan mulai pulih dan dibangun kembali.

Agar lebih maksimal setelah menerjunkan ribuan personil sebelumnya, kini pihak TNI kembali menambah personil dalam rangka membantu proses rehab rekon di NTB, terutama pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) bagi warga terdampak.

Kali ini 1000 pasukan batalyon zeni tempur (yonzipur) TNI dalam waktu dekat akan dikerahkan untuk terjun langsung dilokasi.

“Ada penambahan seribu personil lagi. Jadi mereka akan membantu proses percepatan rehab rekon di NTB, terutama bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat untuk dilakukan pembangunan kembali,” kata Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Sabtu (16/2) di Mataram.

Anggota TNI ini kata Danrem akan disebar secara ke Kabupaten/Kota terdampak gempa dengan jumlah yang berfariasi sesuai dengan melihat sikon sekaligus tingkat kerusakan disebuah daerah.

“Mereka tersebar diwilayah terdampak. Mungkin kalau dari segi jumlah akan berbeda, karena kita harus menyesuaikan,” ujar Danrem.

Melihat kondisi real dilapangan akibat terjadinya gempa, Pulau Lombok masuk dalam kategori yang paling parah terutama di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Untuk itu, pasuka zeni dimungkinkan akan lebih terkonsentrasi di wilayah tersebut, tanpa mengabaikan wilayah terdampak lainnya seperti di Pulau Sumbawa.

“Semuanya prioritas (kabupaten/Kota terdampak), tapi KLU lebih difokuskan. Karena wilayah ini paling terdampak parah disbanding lainnya. Intinya semua jadi prioritas tanpa mengabaikan wilayah terdampak lainnya dan personil sudah kita plot (dibagi hingga tingkat paling bawah),” kata Ahmad Rizal Ramdhani.

Adapun sistem kerja yang akan digunakan, lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut, yakni dengan sistem blok yaitu bekerja dengan skala prioritas, jika materilnya sudah ada maka personel akan didorong ke lokasi tersebut sehingga tidak ada personel yang nganggur.

“Diupayakan daerah atau rumah-rumah masyarakat yang sudah siap dengan materialnya, minimal pondasinya sudah ada, sehingga para Prajurit yang datang tinggal bekerja dan tidak lagi menunggu material,” tuturnya.

Dipaparkannya, hingga saat ini untuk progres rehab rekon rumah rusak berat sudah hampir 3 ribuan karena berbagai kendala dilapangan baik material maupun proeses pencairan dananya.

Selain itu, Danrem 162/WB memberikan penekanan kepada seluruh personel yang datang agar menjunjung adat istiadat daerah tempat bekerja.

Untuk diketahui, jumlah personel seluruhnya sebanyak 10 SSK dengan rincian 8 SSK dari TNI AD dan sisanya 2 SSK dari Marinir TNI AL.

Adapun pembagian untuk Kodim1606/Lobar akan ditempatkan 5 SSK karena rumah rusak berat lebih banyak dari Kabupaten Kota yang lainnya.

Kemudian, Kabupaten Lombok Tengah 1 SSK, Kabupaten LombokTimur sebanyak 2 SSK, Sumbawa 1 SSK dan Kabupaten Sumbawa Barat 1 SSK. (NM1)

Artikel sebelumyaPersonil Diminta Junjung Adat Istiadat di Wilayah Tugas
Artikel berikutnyaBertambah, Jumlah Pemilih di Sumbawa 331.271 Orang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here