NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK TIMUR — Geger! Sesosok mayat ditemukan terdampar oleh warga di Pantai Teluk Elong-elong, Desa Bilek Petung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Jum’at (7/8) kemarin.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit membenarkan adanya hal tersebut. Dia mengaku, sebelumnya bahwa pihaknya menerima informasi sore kemarin.
“Kami terima informasi terkait penemuan mayat di Pantai Elong-elong, Tim SAR Gabungan yang sedang melakukan pencarian terhadap seorang warga Desa Anyar yang tenggelam di perairan pantai Jumbrik segera menuju ke lokasi penemuan untuk kroscek kebenaran informasi yang diterima,” ujarnya.
Oleh karenanya, tim bersama keluarga korban langsung bergegas ke lokasi untuk memastikan benar tidaknya, apakah mayat itu adalah korban yang tenggelam di pantai jumbrik beberapa waktu lalu.
“Pihak keluarga belum berani memastikan apakah mayat tersebut merupakan korban yang dicari selama ini atau bukan,” kata Nanang Sigit.
“Selanjutnya kami serahkan ke pihak berwenang untuk mendapatkan kepastian dan operasi SAR (pencarian dan pertolongan) kami hentikan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Tim SAR Gabungan dari Pos siaga SAR Bangsal, TNI, Polri, potensi SAR wilayah Lombok Utara dan warga/nelayan setempat telah melakukan pencarian sejak senin (3/8) lalu terhadap salah seorang warga asal Dusun Srimenganti Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara atas nama Sirnadi (47) yang tenggelam di Pantai Jumbrik dusun Barung Birak desa Sambik Elen Kecamatan Bayan, KLU.
Berdasarkan laporan dari Kasat Polair, Lombok Utara, Sirnadi bersama temannya, yakni Ritanom pergi memancing dengan menggunakan perahu bermesin berukuran sekitar lima meter berbahan fiber.
Mereka berangkat pada Ahad malam lalu sekitar pukul 20.00 Wita dari Pantai Labuhan Carik menuju perairan Pantai Nurul Bayan. Selanjutnya pindah lokasi ke Pantai Jumbrik.
Sekitar pukul 23.30 Wita, perahunya tiba-tiba terbalik dan mereka berusaha menuju pantai dengan cara berenang. Ritanom (pelapor) tiba terlebih dahulu ditepi pantai.
Kemudian beristirahat sembari menunggu korban yang belum tiba. Berselang 15 menit kemudian, Ritanom mulai merasa cemas, karena korban tidak kunjung tiba dan ia melakukan pencarian dari pesisir pantai Jumbrik hingga Labuhan carik.
“Namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya teman korban tersebut memberitahukan ke anggota keluarganya dan diteruskan ke pihak terkait untuk meminta bantuan,” tutup Nanang Sigit. (red)
