NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Johan Rosihan mengapresiasi upaya nyata Gubernur NTB.
Apresiasi itu bukan tak beralasan, yang mana Gubernur NTB dinilai telah bertindak cepat menyikapi proses rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa di NTB dalam mendekati pusat tanpa henti.
“Saya apresiasi langkah Gubernur yang bertindak cepat melakukan lobi-lobi untuk mewujudkan janji Presiden,” ungkapnya, Rabu 17 Oktober 2018 di Mataram.
Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Dr Zulkieflimansyah adalah salah satu bukti sosok kepemimpinan nyata perduli akan daerah dan rakyatnya, terutama yang menjadi korban akibat gempa.
Kendati demikian , disisi lain Johan Rosihan menyoroti kedatangan presiden kesekian kalinya ke NTB.
Jika benar Kamis (18/10) esok Joko Widodo akan datang ke bumi NTB, ia menyebutkan maka sudah 11 kali presiden telah mengunjungi NTB.
Dengan jumlah kunjungan tersebut, maka sudah pasti kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini akan menggunakan anggaran yang cukup besar.
Semisal kata dia, jika total kedatangan presiden 11 kali dikalkulasikan anggap saja sebesar Rp 2 miliar (anggaran kunker RI-1), maka sudah ada Rp 22 miliar yang dihabiskan.
“Kedatangan presiden sudah berapa duit dihabiskan? Atau anggap saja Rp 2 M dikalikan 11 kali kunjungan beliau, maka sudah ada Rp 22 miliar. Lebih baik dengan nominal tersebut korban bencana dibangunkan hunian sementara pasti sudah jadi (huntara),” kata Johan.
“Bukan tidak dihargai. Kita sangat hargai kedatangan beliau tapi yang kita butuhkan realisasi dari komitmen. Soal penyaluran bantuan (Rp 1,2T), jangan tanya kesiapan kita (daerah). Intinya kita siap,” ucapnya lagi.
Banyaknya tuaian pertanyaan serta banyak pihak yang meminta kejelasan akan janji maupun realisasi bantuan yang pernah dijanjikan tersebut tentunya akan menjadi persoalan jika tidak direalisasikan.
“Kasihan masyarakat, kita harap mudah-mudahan janji beliau sekali ini bisa terbukti. Karena harapan kita satu saja, yaitu bisa cair,” kata Anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil V Sumbawa – KSB ini.
“Nah, apalagi persyaratan sudah dipangkas, maka otomatis tidak ribet lagi. Intinya kami berharap anggaran penanganan gempa NTB jangan sampai seperti indomie rasa ayam, karena hanya ada rasanya saja tapi tidak ada ayamnya,” demikian celetuk Johan menambahkan. (NM1)
