NUSRAMEDIA.COM, MATARAM – Mengingat bencana gempa bumi tak hanya melanda Lombok-Sumbawa – Nusa Tenggara Barat (NTB). Kejadian yang sama dan lebih ekstreme juga terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Donggala dan Palu.
Betapa tidak, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami didaerah tersebut kini sudah mencapai seribu lebih jiwa. Ditambah lagi dengan ratusan warga mengalami luka-luka, belasan ribu pengungsi.
Parahnya lagi, rumah gedung/bangunan di wilayah tersebut habis terluluh lantakkan akibat ganasnya guncangan gempa dan terjangan tsunami.
Tentunya hal ini menjadi persoalan baru, terlebih dikhawatirkan porsi perhatian pemerintah pusat tak lagi tertuju di bumi NTB akibat adanya bencana di Sulteng.
Kendati demikian, Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda meyakini bahwa perhatian pemerintah pusat tetap tertuju untuk NTB dalam membantu penangangan pemulihan pada tahapan rekonstruksi dan rehabilitas saat ini.
“Insya Allah, menurut pandangan saya tidaklah, karena pemerintah pusat tetap berkomitmen. Palu ya palu NTB ya NTB dong,” ujarnya, Senin 1 Oktober 2018 di Mataram.
Ia juga mengaku, bahwa dalam persoalan ini pihaknya akan tetap mendorong pemerintah pusat agar terus focus melakukan berbagai upaya dalam melakukan penanganan persoalan gempa di NTB (recovery). “Iya dong, kita harus mendorong untuk itu,” demikian singkat Isvie Rupaeda.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Abdul Hadi yang dimintai tanggapannya terkait persoalan tersebut, menyatakan hal senada dengan Isvie. Ia meyakini bahwa pemerintah pusat akan berlaku adil dalam hal porsi perhatian.
“Kalau masalah terbagi, pasti terbagi perhatian pusat. Apalagi sekarang bencana serupa juga terjadi di Palu-Donggala. Tapi kita yakin, perhatian pusat akan adil dalam memperlakukan daerah-daerah terdampak akibat bencana ini,” tuturnya.
“Kami juga berharap, komunikasi pusat pemerintah daerah (kabupaten/kota maupun provinsi) termasuk masyarakat tetap terbangun. Sehingga, apa yang menjadi persoalan bisa dicarikan solusinya secara bersama-sama,” demikian Abdul Hadi menambahkan. (NM1)
