POLITIK

Jalo : Mau Sampai Kapan, Korban Gempa Butuh Kepastian!

471

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, Salamudin Maula mempertanyakan akan kejelasan sikap nyata dari pemerintah terhadap korban gempa NTB, khususnya Sumbawa.

Salamuddin Maula saat berkunjung sekaligus melakukan pemantauan di Kecamatan Alas (Juran Alas) dan berbincang dengan warga terdampak.

Politisi gaek asal PKS ini mengaku prihatin melihat secara langsung kondisi masyarakat dilapangan yang menjadi korban gempa.

Sejumlah bantuan kata dia, mulai dari jatah hidup (Jadup), pembangunan Hunian Sementara/Tetap (Huntara/Huntap) bagi masyarakat yang dijanjikan tak kunjung menuai kejelasan.

Parahnya lagi masih kata pria yang akrab disapa Jalo ini, masyarakat yang rumahnya roboh dan harus tinggal ditenda, kini mereka tak mampu lagi membeli tenda. Terlebih pada saat musim penghujan seperti ini.

Baca Juga:  Optimis AMIN Menang di NTB, Johan Rosihan : "Rakyat Butuh Perubahan"

“Saya tetap turun mengontrol. Sampai saat ini, seperti di wilayah Alas (Juran Alas) kondisi mereka (Korban Gempa) sangat memprihatinkan,” ujar Anggota Komisi II DPRD Sumbawa ini, Senin 14 Januari 2019.

“Disana mereka masih tinggal dibawah tenda yang atapnya sudah robek. Mau sampai kapan seperti ini, janji-jani itu kemana (janji pemerintah terhadap korban gempa), kasihan mereka, mereka butuh kepastian dan kejelasan,” sesalnya menambahkan.

Potret rumah warga di wilayah Alas, Kabupaten Sumbawa – NTB yang menjadi korban gempa bumi beberapa waktu lalu hingga kini masih bertahan menggunakan atap tenda yang telah sobek.

Janji pemerintah tentunya sangat diharapkan, hingga saat ini sekitar lima bulan telah berlalu (pasca gempa), namun kondisi dilapangan tidak sesuai dengan kenyataan seperti apa yang dijanjikan oleh pemerintah.

Baca Juga:  Bawaslu Sumbawa Ingatkan Parpol dan Caleg Tak Langgar Aturan

Ia juga mempertanyakan, soal kejelasan dana bantuan atau anggaran sejumlah nominal yang telah berada dibuku rekening masyarakat. Sebab, hingga kini dinilainya belum juga menuai kejelasan bahkan tak bisa dicairkan.

“Yang buat saya sedih, mereka hidup dalam lingkaran ketidak pastian. Selain itu yang saya sesalkan pemerintah desa dan kecamatan tak pernah ada datang menjenguknya,” ucapnya lirih.

“Anehnya lagi, saya kadang berfikir kok masih ada pejabat yang bisa tidur nyenyak dengan kondisi masyarakatnya seperti itu, kemana nurani mereka, sementara masih petantang petenteng dengan pongahnya bicara tentang kemakmuran,” demikian Jalo menambahkan. (NM3)

Baca Juga:  Golkar Dorong Haji Mo' Kembali Bertarung di Pilkada Sumbawa 2024
Artikel sebelumyaDoktor Zul Minta Fungsi Dinas Sosial Diperkuat
Artikel berikutnyaBelasan Desa Diusulkan Sebagai Desa Wisata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here