NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – H Johan Rosihan, ST adalah Caleg DPR RI Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nomor Urut Satu (1) dengan istiqomah terus menyambangi masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa.
Meski disibukkan dengan berbagai agenda pekerjaannya sebagai Wakil Rakyat di DPRD NTB saat ini, nampaknya hal itu tidak menjadi penghalang dan membuat surut semangat seorang Johan Rosihan untuk terus bersilahturahmi dengan masyarakat.
Tak heran, jika dukungan baginya melanjutkan ikhtiar untuk berbuat besar bagi masyarakat ditingkat lebih tinggi (DPR-RI) terus mengalir deras dan menguat di Pulau Sumbawa.
Setelah menggebrak, wilayah Bima, Dompu dan KSB. Kini giliran masyarakat Kabupaten Sumbawa yang disambanginya. Meski sebelumnya ratusan titik hingga plosok telah dikunjunginya di Tana Samawa, baginya bukan berarti harus usai untuk bersilahturahmi.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPRD NTB ini, bertatap muka sembari menjaring aspirasi masyarakat secara langsung adalah hal penting serta langkah yang dinilainya pas untuk terus dilakukan.
Dengan begitu, persoalan serta mendengar keluh kesah masyarakat secara langsung lebih efektif diketahuinya dengan jelas. Selama menjaring aspirasi masyarakat, banyak hal yang menjadi perhatiannya.
Mulai dari persoalan petani, nelayan, GTT/PTT, hutan, lingkungan, air bersih, listrik, pemuda, pendidikan, infrastruktur jalan sarana dan prasarana (sarpras), masjid, kebutuhan masyarakat lainnya dan masih banyak lagi habis terserap olehnya.
Tepat Selasa malam 5 Februari 2019, pria yang akrab disapa Haji Johan ini berkesempatan menyambangi warga yang ada di Kelurahan Pekat, Sumbawa.
Selain bersilahturahmi, momen hangat penuh nuansa kekeluargaan ini digunakannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat setempat.
Hal itu dimaksudkannya, guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tata cara memilih yang baik dan benar pada momentum 17 April mendatang.
Sebab, pada pemilihan ini kata Haji Johan yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III di DPRD NTB ini, sedikit lebih rumit dibandingkan pemilihan sebelumnya.
Dimana pada Pemilu tahun ini, masyarakat dihadapkan dengan banyak pilihan (Pilpres dan Pileg) serta tata cara mencoblos yang baik dan benar. Terlebih dapat mengetahui, jenis/warna surat suara serta arahnya.
Sesuai dengan desain surat suara Pemilu dari KPU, surat suara terbagi menjadi lima bagian dengan warna yang berbeda-beda.
Pertama jelasnya, surat suara yang memiliki strip warna abu-abu diperuntukan bagi pemilihan presiden dan wakil presiden. Kedua, strip berwarna kuning untuk memilih Caleg DPR-RI. Sedangkan strip warna merah, masyarakat memilih untuk DPD.
Tak hanya itu lebih lanjut diungkapkan politisi yang dikenal ramah dan bersahabat dengan semua kalangan ini, untuk strip berwarna biru diperuntukkan memilih Caleg DPRD Provinsi. Sementara surat suara dengan strip warna hijau, masyarakat dihadapkan memilih untuk Caleg DPRD Kabupaten/Kota.
“Jadi memang banyak pilihan dan sedikit rumit. Masyarakat harus memilih/mencoblos lima surat suara sekaligus. Tapi ketika kita telah memahami mengenal jenis atau warna surat suara dan peruntukkannya, maka Insya Allah tidak akan sulit,” terangnya.
Disisi lain, adapun hal penting yang disampaikannya, yakni tentang sebuah kerelaan menerima perbedaan. Menurutnya, berbeda pilihan politik adalah sebuah hal yang wajar.
“Berbeda pilihan politik itu wajar, asal tidak memutuskan hubungan silaturrahmi kita sesama manusia. Perbedaan adalah keniscayaan, maka menerima itu adalah keharusan,” ucapnya.
Politisi muda itu juga menambahkan, bahwa restu dari orang-orang tua, tokoh masyarakat, dan sahabat yang hadir dalam pertemuan di Kelurahan Pekat Sumbawa ini memberi energi positif dengan berlipat ganda baginya.
“Alhamdulillah, silahturahmi, restu maupun dukungan yang diberikan ini telah menjadi energi positif bagi saya. Semoga apa yang kita harapkan dan perjuangkan akan kita raih bersama-sama,” demikian Johan Rosihan.
Sebelumnya, Drs. Syaifullah Karim, seorang tokoh masyarakat setempat dalam sambutannya mengakui telah lama mengenal Johan sedari aktif sebagai pejabat pemerintah dulu di Kecamatan Empang.
Sosok Johan dinilainya sangat layak untuk diperjuangkan dan menjadi wakil rakyat dipentas nasional untuk Pulau Sumbawa yang lebih baik.
Pernyataan yang dilontarkan Syaifullah bukan tak beralasan. Menurutnya, dengan pengalaman selama tiga periode dan memegang jabatan/posisi penting di DPRD Provinsi NTB adalah hal yang luar biasa. Terlebih dengan kematangannya dalam berpolitik.
“Dinda Johan sudah saya kenal sejak lama. Saya paham karakter orang ini. Setidaknya kemampuan Johan sebagai legislator sudah teruji. Buktinya dia menjadi satu-satunya putra Pulau Sumbawa yang menjadi Ketua Fraksi sekaligus Ketua Komisi di DPRD Provinsi NTB.” tutupnya singkat. (NM1)
