NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Tepat di Penghujung Tahun 2018 (Senin 31 Desember 2018, Red), Calon Legislatif DPR-RI nomor urut satu (1) asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil NTB I Pulau Sumbawa yakni H Johan Rosihan, ST., bersilahturahmi dengan masyarakat Labuhan Bua Desa Pukat Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa.

“Alhamdulillah, mengakhiri tahun 2018 Allah memberikan nikmat sehat dan sempat kepada saya untuk bertemu bersilahturahmi dengan masyarakat Labuhan Bua Desa Pukat di Kecamatan Utan,” ujarnya kepada media ini, Selasa 1 Januari 2019.
Dikesempatan yang baik penuh suasana kekeluargaan itu, ia memberikan Voter Education (Pendidikan Pemilih) kepada masyarakat setempat. Setelah masuk dan memulai dialog dengan masyarakat ternyata kata H Johan Rosihan, ternyata masyarakat masih sangat awam dengan pelaksanaan pemilu serentak, baik teknis maupun waktu pelaksanaannya (Pilpres dan Pileg 2019).
“Ternyata masyarakat kita masih sangat awam dengan pelaksanaan Pemilu serentak 2019 ini, baik itu di Sumbawa maupun di Bima. Untuk itu, saya memberikan sedikit pencerahan kepada masyarakat, bahwa ada sedikit perbedaan antara Pileg 2014 dengan 2019,” kata Johan Rosihan yang juga kini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD NTB.
Pertama kata dia, terkait soal Daerah Pemilihan (Dapil). Untuk DPR-RI jelas Haji Johan, sewaktu tahun 2014, NTB hanya ada satu (1) Dapil dengan 10 kursi. Sedangkan di 2019, NTB dibagi menjadi dua Dapil yakni Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa dengan 3 kursi dan Dapil NTB II Pulau Lombok ada 8 kursi.

Sedangkan, untuk dapil DPRD Kabupaten ada perubahan nama Dapil dengan menjadi Dapil Ibu Kota Kabupaten dan sekitarnya menjadi Dapil satu (1). Yang lain kata Ketua Komisi III DPRD NTB ini, menyesuaikan yang kebetulan untuk wilayah Alas Utan induk tetap Dapil IV.
“Nah, poin kedua untuk PT kalau 2014 hanya dua persen saja, sedangkan 2019 menjadi 4 persen. Dan point ketiga, di 2019 Pilpres dan Pileg ini dilaksanakan bersamaan, sehingga nanti Pemilu 2019, satu (1) orang pemilih akan membawa lima (5) kertas suara, sedangkan pada 2014 hanya 4 surat suara,” jelasnya wakil rakyat asal PKS yang dikenal vocal ini.
Untuk itu masih dikatakan Haji Johan, ia berharap kepada pelaksana pemilu, terutama KPU agar lebih giat lagi melaksanakan sosialisasi dan simulasi. Agar pelaksanaan pemilu 2019 meningkat menjadi lebih baik, yang mana indicator salah satunya adalah masyarakat dapat secara benar menggunakan hak politiknya.
Lebih lanjut diugkapkan, Anggota DPRD NTB jebolan Dapil V Sumbawa-KSB ini, bahwa dalam sesi dialog ada beberapa harapan masyarakat kepada pemerintah yang dierap olehnya untuk disampaikan.
“Ada tiga yang saya tangkap (aspirasi masyarakat), pertama mereka meminta kepada pemerintah agar dapat dilakukan perbaikan dermaga ikan Labuhan Bua. Kedua, penyediaan air yang cukup dan berkesinambungan di daerah pesisir, baik kebutuhan air bersih maupun pertanian,” tuturnya.
“Dan yang terakhir, masyarakat setempat juga berharap kepada pemerintah dapat dibantu membentuk wadah koperasi untuk memudahkan akses bantuan kepada masyarakat nelayan,” demikian H Johan Rosihan menambahkan. (Adv/*)
