POLITIK

Pileg 2019 Momen Kebangkitan Pemilih Muda

418

NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK TIMUR — Calon Legislator Muda Partai Nasdem Dapil 2 DPRD Lombok Timur No 9 , Saparwadi menilai Pemilihan Legislatif 2019 merupakan momentum kebangkitan pemilih muda Milineal dalam menentukan aspirasi politik nya terhadap wakil rakyat yang dianggap mampu mewakili aspirasi kaum Milineal.

Semangat politik kaum Milineal sesungguhnya sudah dibuktikan dalam Pilgub NTB 2018 yang menenangkan Cagub Zul Rohmi. Orang muda yang identik dengan semangat perubahan, meskipun secara umum cenderung politis tidak berafiliasi dengan bloking politik tertentu, sesungguhnya memiliki kesadaran bersama yakni anti mainstream, cenderung menginginkan perubahan .

“Dalam kasus Pilgub NTB , pemetaan itu terlihat, bagaimana Zul Rohmi dengan slogan Jilbab Ijo mampu menjadi perekat semangat perubahan kaum milenial,” ujar Saparwadi, dalam siaran pers yang diterima media ini, Rabu (21/11) di Mataram.

Baca Juga:  Bawaslu Sumbawa Ingatkan Parpol dan Caleg Tak Langgar Aturan

Selanjutnya Saparwadi menegaskan Zul Rohmi mampu merebut hati kaum Milineal dengan pendekatan dan Thema kampanye yang gaul dan tidak terkesan konservatif . “Dr Zul dan Hj Siti Rohmi kala itu menjadi idola baru anak muda Milineal karena dianggap cerminan pemimpin yang gaul,” tambahnya .

Berangkat dari pemikiran tersebut , Saparwadi ingin melakukan gerakan serupa meskipun dalam skala yang lebih kecil yakni ditingkat kabupaten . Hal ini karena tingkat partisipasi pemilih Milineal  dikabupaten Lombok Timur saat Pilgub NTB naik secara signifikan di banding pilleg 2014.

Baca Juga:  Maju DPR RI 2024, TGH Hazmi Siap Perjuangkan Kemajuan Ekonomi Ponpes Pulau Lombok

“Suara Pemilih milenial di dapil 2 DPRD Lombok Timur tidak boleh dianggap remeh karena Populasi mereka diduga 30 – 40 persen dari DPT di dapil 2 ini,” ungkapnya

Saparwadi mengakui merangkul dan cair bersama pemilih milenial merupakan tantangan tersendiri baginya . Mengingat karakter dasar kaum milenial yang anti politik  harus didekati dengan cara masuk kedunia yang digandrungi nya. ” Kelompok milenial cenderung anti politik karena mereka beranggapan politik itu berat dan dianggap jauh atau bertolak belakang dari  dunia  milenial,” ucap Wadik .

Untuk itu dirinya , Lanjut Saparwadi akan masih dari *sisi lain* agar pemilih muda Milineal tersebut bisa dia gaet potensi suaranya. ‘ Saya memiliki trik dan strategi khusus untuk meraih suara pemilih Milineal ini,” jelas Saparwadi .

Baca Juga:  Jelang Masa Kampanye, Bawaslu Sumbawa Tekankan Panwascam Pahami Regulasi Penanganan Pelanggaran Pemilu

Sementara itu Tim Pemenangan Saparwadi dari perempuan yakni Nur mengatakan dirinya bersama kaum Perempuan Milineal desa Sakra giat door to door untuk mengajak masyarakat agar menggunakan hak suara nya secara cerdas.

“Masyarakat desa perlu di edukasi dengan baik agar dalam pemilihan legislatif 2019 memilih wakilnya secara tepat. Dan Saparwadi salah satu caleg yang memiliki kemampuan menjadi wakil rakyat yg aspiratif ,” ungkapnya sembari mengaku bergerak secara swadaya untuk pemenangan Saparwadi ini. (NM1)

Artikel sebelumyaPoskogasgabpad Serah Terima Huntap Risha dengan Pemda KLU
Artikel berikutnyaDikbud Segera Perbaiki 5 Ruang Bocor di SMPN 5 Sumbawa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here