NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sumbawa, Jack Morsa mengingatkan kader Partai Golkar untuk focus memenangkan Jokowi-Ma’aruf pada Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini merupakan instruksi pusat. Apabila ada Kader Partai Golkar didapatinya terbukti tidak menjalankan instruksi organisasi, maka partai akan mengambil langkah tegas.
“Karena ini perintah langsung pusat untuk tidak bermain api dalam pilpres ini. Sebagai kader partai tentu kita harus taat. Jangan bermain api,” tandasnya, Senin 29 Oktober 2018 di Sumbawa.
Diungkapkan, sejauh ini terdapat indikasi, kader maupun caleg dari partai golkar untuk tidak berusaha memenangkan calon pasangan lain.
“Hal seperti itu iya, betul ada indikasi. Makanya saya sebagai ketua DPD partai golkar mengingatkan, supaya kita jangan dirugikan dengan menetukan sikap yang salah. Saya wajib mengingatkan, supaya mari kita fokus untuk memenangkan pileg dan pilpres,” katanya.
Ditegaskan, sebagai kader partai, agar tidak ikut terbawa dengan arus kultur pandangan politik masyarakat. Sebab, setiap tindakan yang didilakukan oleh kader memiliki konsekwensi yang harus diterima.
“Dalam rangka, kita memahami kultur masyarakat sumbawa, tapi kita jangan terbawah arah karena ada hal-hal yang merugikan kita sendiri. Saya tidak akan segan-segan untuk mengajukan pergantian untuk tidak dilantik. Ini perintah langsung pusat untuk tidak bermain api dalam pilpres ini. Sebagai kader partai tentu kita harus taat. Jangan bermain api,” tegasnya lagi.
Dikatakan, kekalahan Partai Golkar dalam Pilgub NTB kemarin, menjadi prsoses pembelajaran untuk bersikap tegas, dan memberikan sanksi bagi kader yang tidak patuh terhadap perintah partai.
“Kekalahan pilgub kemarin itu menjadi semacam pembelajaran bagi partai golkar. Caleg, dimana dia lakukan sosialisasi harus sosialisasikan capres dan cawapres yang didukung,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini, partai golkar tengah menunggu instruksi dari L.Budi Suryata, ketua tim pemenangan Kabupaten Sumbawa, untuk melakukan konsolidasi dan program-program yang akan dilakukan.
“Setahu saya, tim itu sudah terbentuk, tapi belum dideklarasikan. Sekarang kita menunggu juga dari ketua tim. Komunikasi sudah ada, mengenai kapan lakukan konsulidasi dan program-program ke bawah kita tunggu ketua tim,” ujarnya. (NM2)
