NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Anggota DPRD NTB Dapil V Sumbawa-KSB, H Johan Rosihan, ST melakukan kunjungan lapangan, Sabtu 27 Oktober 2018. Kunjungan ini merupakan agenda reses masa sidang III yang telah dimulai dari tanggal 24 hingga 31 Oktober 2018.

Selain bersilahturahmi, Johan Rosihan juga menyerap aspirasi masyarakat yang ada di lingkup Kacamatan Moyo Hulu. Adapun titik-titik yang disambangi oleh Ketua Komisi III DPRD NTB ini di kecamatan tersebut, yakni meliputi Desa Sempe’, Berang Rea, Semamung dan Mokong.
Dikesempatan ini, ia didampingi sang Istri serta rombongan tim menyempatkan diri mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kecamatan Moyo Hulu yaitu ‘Ai Beling’ (Bahasa Daerah yang Artinya : Air Ngomong/Bicara).
Sebelumnya, untuk sampai di lokasi Ai Beling, Johan bersama tim sempat kelabakkan. Hal itu dikarenakan, factor atau akses jalan yang belum memadai. Parahnya lagi, mobil jenis Innova yang digunakan oleh Johan bersama timnya harus terhenti lantaran ban mobil sempat gembos.

Terlebih dengan kondisi jalan yang cukup ekstreme terjal dan penuh bebatuan. “Saya dan rombongan menuju destinasi ai beling. Nah, mobil Innova yang kami gunakan kandas dan gembos,” kata pria yang akrab disapa JR ini.
“Walaupun begitu, sebagian dari kami melanjutkan perjalanan, sedangkan sebagiannya lagi memperbaiki ban mobil yang gembos,” jelasnya lagi.
Adapun hal yang menarik dari dialog antara Ketua Fraksi PKS DPRD NTB ini dengan masyarakat setempat yang termasuk dalam rombongan menggunakan bahasa daerah Sumbawa setelah balik mengunjungi lokasi Ai Beling.
“Ka dapat ai beling ke? (apakah sudah sampai ditujuan/ai beling?),” tanya seorang warga, “Ka si (sudah, red),” jawab Johan.

Kembali dilanjutkan, “Apa mo ling ai nan? (apa kata air itu?),” tanya seorang warga lagi kepada rombongan yang sempat berkunjung di lokasi ai beling, “Sabalong ola ne pak! (perbaiki jalannya dong pak!),” sontak mereka menjawab dengan serempak pertanyaan tersebut.
Untuk diketahui, sebelum mengunjungi lokasi Ai Beling. Dimomen reses ini, Johan mengaku permintaan masyarakat masih sama, yaitu masih mengenai persoalan air, ipal komunal, kebutuhan air bersih, air untuk kebutuhan irigasi (cekdam) bahkan sumur bor.
Tak hanya itu, masyarakat juga meminta agar dilakukan perbaikan pada masjid/mushollah serta kegiatan-kegiatan yang menyangkut urusan kemasyarakatan. (adv)
