POLITIK

Reses Pamungkas, JR Sambangi Keluarga Besar PT Raam Sejahtera

639

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA – Reses Anggota DPRD NTB Masa Sidang III Tahun 2018 tengah usai. Agenda dijadwalkan bermula pada tanggal 24 Oktober lalu, dan berakhir tepat pada 31 Oktober 2018.

Masa reses merupakan hal penting yang sejatinya fungsional dalam menjaring aspirasi masyarakat. Hal tersebut sangat disadari oleh para anggota dewan yang berkantor di Gedung Udayana, Kota Mataram – NTB.

Khususnya, Anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil V Sumbawa – Sumbawa Barat, H Johan Rosihan, ST. ia mengatakan, selama masa reses dengan waktu yang  ditentukan telah digunakan sebagaimana mestinya dalam menjaring harapan masyarakat sekaligus bersilahturahmi.

Di Kabupaten Sumbawa sendiri kata dia, sejumlah titik desa yang tersebar dibeberapa Kecamatan telah ditelusurinya. Begitupun di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dalam momen ini, ia mengaku banyak hal yang terserap atas permintaan/harapan dari masyarakat.

Baca Juga:  Satgas OMB Rinjani Kawal Ketat Surat Suara Pemilu 2024 Kota Mataram

Adapun permintaan yang paling dominan dari masyarakat, yaitu berkaitan dengan persoalan air, baik itu kebutuhan air bersih, irigasi pertanian (cekdam), sumur bor, ipal komunal, penerangan listrik PLN, perbaikan akses jalan, masjid maupun musolah.

Terlebih lagi di kawasan paroso (Moyo Hilir dan Moyo Utara). Johan mengaku banyak hal yang diserap atau masukan pada saat reses diwilayah ini, terutama terhadap dua agenda penting Pemprov NTB yakni PRJMD dan RAPBD 2019.

Begitupun soal kebutuhan menjelang musim tanam, saprodi, ketersediaan bibit, pupuk, perajakan jaringan irigasi, pembangunan embung di desa kakiang. Diharapkan pula ada pusat kuliner di desa ai bari dan desa kukin Kecamatan Moyo Utara.

“Jadi sebenarnya masih banyak lagi hal yang saya serap atas permintaan masyarakat kita. Termasuk permintaan adanya penahan pantai atau gelombang serta bangunan penahan kawasan hilir di desa songkar,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD NTB ini, Rabu malam 31 Oktober 2018.

Baca Juga:  Jelang Masa Kampanye, Bawaslu Sumbawa Tekankan Panwascam Pahami Regulasi Penanganan Pelanggaran Pemilu

Adapun lokasi terakhir (reses pamungkas) disambangi politisi PKS yang dikenal vocal ini. Yaitu menyambangi keluarga besar dari PT. Raam Sejahtera di Sumbawa (PT. RS) sekaligus bersilahturahmi bersama karyawan dan karyawati perusahaan tersebut.

“Malam ini saya bertemu dengan karyawan dan karyawati PT. Raam Sejahtera sekaligus Pimpinannya yaitu Ibu Rasmini Gunawan di kebun beliau tepatnya belakang Kampus Akper Sumbawa,” ujarnya kepada www.nusramedia.com.

Dikesempatan ini, Johan mengaku diminta secara langsung oleh Pimpinan PT RSS untuk menyampaikan voter education menjelang Pileg serentak 2019. Dimana ia menerangkan beberapa hal tentang perbaruan dan perbedaan antara pemilu 2019 dengan pemilu sebelumnya.

Pemilu 2019 kata Johan, adalah pemilu pertama yang menggabungkan Pileg dan Pilpres. Selain itu, pada Pileg 2019 ini daerah pemilihan untuk tingkat pusat yang sebelumnya hanya satu Dapil.

Baca Juga:  Maju DPR RI 2024, TGH Hazmi Siap Perjuangkan Kemajuan Ekonomi Ponpes Pulau Lombok

Namun kini sambungnya, berubah menjadi dua dapil sebagai konsekuensi bertambahnya 1 kursi dari 10 menjadi 11 kursi kuota NTB yang melebihi kuota kursi 1 dapil berdasarkan UU Pemilu.

“Karenanya saya sampaikan kepada mereka, agar kita memanfaatkan betul momentum pemilu ini untuk memilih wakil rakyat secara berani, teliti dan bertanggung jawab. Selain itu perbedaan yang mendasar adalah soal ambang batas kursi parlemen atau PT dari 2,5 menjadi 4%,” kata pria yang akrab disapa Haji Johan ini.

“Reses malam terakhir (di PT RS). Alhamdulillah, sejak tanggal 24 hingga malam ini tanggal 31 Oktober 2018 kegiatan silaturrahiem dalam rangka reses DPRD NTB Masa Sidang III tahun 2018 semuanya berjalan lancar dan sukses,” demikian ia menambahkan. (adv)

Artikel sebelumyaSimak Selengkapnya Info CPNS se-NTB!
Artikel berikutnya2.000 Sertifikat Tanah untuk Masyarakat Kota Mataram

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here