NUSRAMEDIA.COM, LOMBOK UTARA — Rika Rahayu Tantri seorang bocah pengidap penyakit kulit/kusta, malnutrisi dan terancam terjangkit katarak asal Dusun Sesait Pedalaman, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara – NTB viral di sosial media (sosmed) Facebook dan diunggah oleh Akun atas nama ‘Dony Iswandi’.
“Bocah malang yang hanya tinggal bersama neneknya ini, sudah mengidap sakit sejak umur 5 tahun dan kini sudah berusia 8 tahun,” tulisnya.
Akun yang menuai cukup banyak respon dari warga net itu juga menjelaskan, bahwa kondisi perekonomian yang sulit terlebih pasca gempa 7,0 SR lalu membuat nenek dari Rika atau lebih dikenal Tantri ini seakan dipaksa untuk pasrah dan menerima keadaan yang ada.
Tantri dan neneknya tulis Dony menerangkan, tinggal dipengungsian dengan keadaan hunian yang seadanya menggunakan terpal dan kondisi jauh dari kata layak membuat keadaannya kini jadi semakin sulit.
Terlebih musim penghujan yang kini sebentar lagi akan tiba. “Doakan rika semoga rika cepat sembuh dari penyakit ini selalu bersabar atas bencana yang menimpanya dan bisa bersekolah, bermain dengan teman teman,” tulisnya.
“Apakah hati kalian belum terketuk ? Apakah hati nurani itu sudah padam ?
Bagi teman teman yang ingin memberikan bantuan, saya bisa mengantarkan langsung ke lokasi (Lombok Utara),” tulisnya lagi.
Hingga berita ini naik tayang, postingan yang diunggah sekitar 8 jam lalu terus menuai respon keperihatinan dari warganet. Tak jarang, sejumlah akun juga mempertanyakan peran pemerintah dalam menyikapi hal tersebut.
Kamis 27 September 2018, kepada www.nusramedia.com, Endri Susanto selaku Pendiri Yayasan Endris yang juga pernah mendampingi Tantri sebelumnya menjelaskan telah beberapa kali mendampingi bocah malang tersebut ke RSUD dan RSUP.
“Adek ini sudah lima kali ke RSUD Tanjung dan dua kali ke RSUP termasuk ke Puskesmas beberapa kali. Bahkan sudah menerima bantuan uang berpuluh-puluh juta,” terangnya.
“Tapi soalnya anak ini orang tuanya cerai dan selalu kesulitan ketika kita ambil tindakan di rumah sakit, karena bapaknya sulit di minta pro aktif dalam kesehatan anaknya,” jelasnya lagi.
Dalam hal ini sambung Endri Susanto, pemerintah sudah melakukan banyak hal untuk Tantri bekerjasama dengan Yayasan Endris.
“Pemerintah sudah banyak melakukan berbagai hal untuk adik kita ini dan beberapa pejabat pernah menjenguk ke RSUP termasuk pak Bupati KLU sendiri,” ujarnya.
Terkait dengan viralnya gambar/foto Tantri di media sosial termasuk FB pada hari ini, ia menjelaskan bahwa jauh sebelumnya dalam waktu yang berbeda Tantri sudah marak diperbincangkan kalangan sosial media.
“Anak ini sudah viral 3 s.d. 6 di medsos dalam waktu yang berbeda. Yang terpenting sekarang, eduksi ke keluarga dan lingkungan agar lebih care ke kesehatan Tantri,” sarannya.
“(Penyakit Tantri) Ini kompleks, berawal dari gizi buruk trus komplikasi. Sehingga harus mendapatkan perawatan intensif dan serta perhatian yang super dari keluarga. Kalau tidak maka akan kambuh dan tambah parah. Dan ini sekarang terbukti,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut dijelaskan Endri, bahwa sekitar 2015 lalu pihaknya telah mendampingi Tantri sebagai bentuk kepedulian dan perhatian nyata Yayasan Endris bekerjasama dengan pemerintah setempat ke rumah sakit. Bahkan kondisi tantri kata dia, sempat membaik dan langsung dibawa pulang diserahkan ke keluarganya.
“Dulu tahun 2015 sempat kita bawa ke RSUP dan udah baikan dan kami antar pulang. Kemudian kami serahkan ke Keluarga. Pemerintah bersama kami memberikan layanan di RSUD, pendampingan gizi oleh puskesmas, menjenguk ke RSUP, berkoordinasi dengan RSUP persoalan pembiayaan dan lainnya,” demikian Endri Susanto.
Untuk diketahui, Yayasan Endris adalah Lembaga non profit yang bergerak membantu masyarakat miskin dan getol membantu orang sakit di Pulau Lombok. (NM1)
