SOSMAS

VAKSIN DI MASA PANDEMI, APAKAH PERLU?

OLEH : FIRMANSYAH, S.AP
Mahasiswa Pasca Sarjana Inovasi Manajemen Universitas Teknologi Sumbawa

NUSRAMEDIA.COM — Tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh atau yang biasa disebut dengan imun. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, maka imun akan mengirimkan sel darah putih untuk memerangi virus tersebut. Sel darah putih memerangi virus dengan cara membentuk antibodi yang dibuat untuk memerangi/membunuh virus tersebut.

Bila virus sudah terbunuh, maka sel darah putih otomatis sudah “punya jurus/senjata baru” tentang cara membunuh virus tersebut. Sehingga bila di kemudian hari ternyata virus itu kembali masuk ke dalam tubuh, imun sudah bisa langsung membunuhnya secara efektif berkat pengalaman sebelumnya. Jurus baru yg dimiliki imun tersebut kita sebut antibodi.

Jadi bagi orang yang sudah pernah terinfeksi Corona, akan mudah bagi tubuhnya melawan virus saat reinfeksi (terpapar kembali). Begitu virus masuk, imun sudah bisa langsung melawan menggunakan antibodi yang sudah tertanam/terbentuk di tubuh saat terinfeksi sebelumnya.

Di masa pandemi ini apakah kita harus terinfeksi Corona terlebih dulu agar antibodi terbentuk? Tidak perlu. Karena saat ini sudah banyak beredar vaksin di pasaran dan ada juga yang dibagikan gratis oleh pemerintah. Tentu saja yang gratis ini dibagikan berdasarkan skala prioritas siapa yang berhak mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

APA SIH VAKSIN ITU?

Vaksin adalah senyawa yang mengandung racun, bakteri, atau virus yang telah dilemahkan atau bahkan dibunuh sehingga tidak dapat berkembang biak lagi.

Nah, virus yang sudah lemah/mati inilah yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan agar tubuh merespon sehingga otomatis terbentuk antibodi di dalam tubuh. Antibodi yang terbentuk ini nantinya merupakan jurus/senjata maut yang mematikan bagi virus saat masuk ke dalam tubuh di kemudian hari.

Baca Juga:  Hari Kemenangan Momentum Perkuat Solidaritas Terhadap Sesama

Saat kita mendapatkan vaksin (lewat suntikan), maka tubuh akan merasakan gejala seperti demam ringan, otot agak nyeri, badan lemah, dan kadang sakit kepala. Gejala-gejala ini merupakan tanda bahwa vaksin mulai bekerja. Biasanya hanya berlangsung 2-3 hari. Setelah itu antibodi sudah terbentuk di dalam tubuh (tergantung efektivitas vaksin).

Untuk vaksin yang dibagikan gratis oleh pemerintah (sinovac), tingkat efektivitas nya sekitar 50-65%. Untuk itu dibutuhkan 2 kali vaksin dengan rentang waktu 14 hari antara vaksin pertama dan kedua pada tubuh agar antibodi yang terbentuk bisa lebih optimal.

Jadi saya berani bilang seluruh vaksin ini efektif 100% mencegah kematian (Dr. Dirga Rambe Sakti:2020)

Seperti Gubernur NTB Bang Zulkieflimansyah , beliau sudah menerima vaksin sinovac sebanyak dua kali, jadi insyaa Allah saat terpapar virus Corona, reaksi yang dirasakan tubuh beliau tidak akan parah/berat

KENAPA TUBUH HARUS MENERIMA DUA DOSIS VAKSIN?

Ya memang dibutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk memperoleh kekebalan minimal 95%, karena pada vaksin dosis pertama gunanya untuk memicu respon kekebalan awal pada tubuh. Sedangkan pada vaksin dosis kedua gunanya untuk menguatkan respon imun yang sudah terbentuk pada dosis pertama

APAKAH SETELAH DIVAKSIN KITA KEBAL?

Tidak. Tapi karena antibodi sudah terbentuk di dalam tubuh maka saat virus menyerang kembali, tubuh tidak akan mengalami sakit berat. Berdasarkan hasil penelitian, orang yang sudah mendapatkan vaksin sampai saat ini bila terpapar virus corona 100% bisa terhindar dari gejala berat yang menyiksa bahkan terhindar dari kematian.

Baca Juga:  Hari Kemenangan Momentum Perkuat Solidaritas Terhadap Sesama

Sama seperti bila kita terpapar cacar. Zaman dulu cacar adalah penyakit mematikan. Ratusan juta orang tewas karena penyakit ini. Tapi sejak ditemukan vaksinnya, cacar bukan lagi merupakan penyakit mematikan. Karena program pemerintah, sedari kecil kita sudah divaksin cacar. Jadi saat kita terpapar penyakit cacar, efeknya tidak akan parah.

KENAPA SETELAH VAKSIN MASIH HARUS TERAPKAN 3M?

Saat divaksin tubuh membentuk antibodi. Walaupun begitu tubuh masih tetap bisa terinfeksi walaupun efeknya tidak separah orang yang tidak divaksin. Dan bila terinfeksi, maka kita menjadi mudah menularkan virus ini ke orang lain atau minimal jadi media penularan virus dari luar.

Dalam aturan vaksinasi, ada beberapa kelompok yang tidak boleh divaksin, yaitu ibu hamil, lansia, penderita kanker, alergi berat, diabetes, HIV, dan penyakit kronis lainnya. Jadi mereka sangat rentan tertular virus ini karena bisa menyebabkan sakit parah bahkan kematian bagi mereka. Karena herd imunity belum terbentuk, akan mudah menular kepada pihak yang rentan. Untuk mencegah penularan tersebut, penerapan 3M tetap harus dijalankan, yaitu Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Menggunakan masker. Hal ini wajib dilaksanakan sampai terbentuknya herd imunity di populasi tersebut.

JIKA SEMUA ORANG SUDAH DIVAKSIN, APAKAH PANDEMI INI BERAKHIR?

Seperti yang saya tulis di atas, tidak semua orang bisa divaksin karena kondisi kesehatan penyertanya tidak memungkinkan. Tapi bila mereka hidup di tengah orang-orang yang sudah divaksin, maka orang yang tidak divaksin ini akan aman. Kenapa aman? karena orang di sekitarnya sudah punya antibodi sehingga penularan tidak meluas. Virus yang menjangkiti orang yang sudah divaksin tidak akan bertahan lama karena begitu menjangkit akan langsung dibunuh oleh antibodi yang dimiliki.

Baca Juga:  Hari Kemenangan Momentum Perkuat Solidaritas Terhadap Sesama

Syarat herd imunity adalah minimal 70% dari populasi sudah divaksin. Makin besar persentasenya makin bagus herd imunity di populasi tersebut. Jadi kalau kita memenuhi syarat untuk divaksin, segera lakukan vaksinasi atau daftarkan diri untuk mendapatkan vaksin agar herd imunity segera terbentuk di wilayah kita.

APAKAH VAKSIN YANG BEREDAR AMAN?

Iya aman, selama vaksin tersebut platformnya sama seperti yang di dalam tabel ini. Untuk Sinovac, walaupun tidak tercantum dalam tabel di bawah ini, namun memiliki efek proteksi serupa. Jadi vaksin yang dibagikan gratis oleh pemerintah sudah terjamin aman, halal, dan efektif.

Jadi tunggu apalagi? Bila punya kesempatan untuk vaksin, segera lakukan vaksinasi. Jangan ragu untuk vaksin. Bila punya rejeki lebih, melakukan vaksinasi mandiri di tempat yang telah mendapatkan izin untuk melaksanakan vaksinasi covid 19.

Mari galakkan vaksinasi secepat-cepatnya dan seluas-luasnya, agar pandemi ini bisa kita akhiri bersama-sama. Berikut daftar merk vaksin yang sudah mendapat sertifikasi dari BPPOM dan sertifikat halal dari MUI untuk disebarluaskan di masyarakat (sumber tabel: leaps.org). (*)