SOSMAS

Yuk, Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Bercocok Tanam!

NUSRAMEDIA.COM, MATARAM — Guna mengusir rasa bosan di rumah akibat pandemi COVID-19, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing.

Karena dengan kegiatan bercocok tanam dengan pola family farming atau pertanian keluarga dinilai mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerawanan pangan.

Selasa (28/4) kemarin, Kepala DKP NTB-H Fathul Gani mengatakan, program pemanfaatan lahan pekarangan untuk berkebun sejatinya merupakan gerakan lama.

Namun ia mengaku sengaja menggaungkan kembali program tersebut. Terlebih ditengah pandemi COVID-19 saat ini.

Menurut dia, ini juga sebagai upaya menyelaraskan pada imbauan pemerintah terkait kewajiban melaksanakan aktifitas di rumah guna memutus matarantai corona virus.

Baca Juga:  PPL Ujung Tombak Pembangunan Pertanian Hingga Tingkat Desa

“Adanya waktu yang banyak dirumah bisa kita manfaatkan untuk bertanam di pekarangan. Misalnya menanam cabe dan pepaya. Jadi, gerakan bercocok tanam ini upaya kita menghilangkan stres selama berada dirumah,” kata Fathul.

Saat ini kata dia, pihaknya bersama TP-PKK NTB terus mengawal program rumah pangan lestari. Direncanakan, program itu bakal diperluas dengan menyasar rumah ibadah.

Karena kata mantan Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTB itu menyatakan, bahwa umumnya halaman tempat ibadah biasanya sangat luas. Namun kosong akan tanaman.

“Nanti, kita akan bantu isi tanaman dengan dilengkapi dengan pot tanah. Teknisnya, beberapa Masjid di Kota Mataram kita jadikan percontohan pengembangan dengan lima pot dengan bibit tanaman kita berikan bantuan juga,” terang Fathul.

Baca Juga:  Bupati Ajak Masyarakat Tetap Bersatu Walaupun Beda Pilihan

Selain menggandeng pengurus masjid. Pihaknya juga melibatkan para pengurus OKP di NTB. Harapannya, pembagiannya akan dilakukan oleh para milinial.

“Dengan pengaktifan program KRPL, kita targetkan empat bulan kedepan tidak ada lagi kasus harga cabai mahal di NTB. Karena semua warga, pekarangannya sudah ditanami cabe,” ucap Fathul.

Dikatakannya, jika program yang dipegang pihaknya bisa berjalan di tiap keluarga maka dapat mengatasi permasalahan kekurangan pangan. Terlebih katanya saat wabah COVID-19 pasokan dari sentra produksi terhambat.

Baca Juga:  Budidaya Rumput Laut di Pulau Medang Kembali Dikembangkan

“Kondisi wabah akibat virus sekarang ini, pangan tidak hanya diperlukan sebagai pemenuhan gizi agar tubuh tetap kuat tetapi diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh tetap sehat,” tegasnya.

Fathul menjelaskan, sayuran merupakan salah satu jenis tanaman yang kaya dengan vitamin dan mineral  dan diperlukan tubuh. Sehingga mengkonsumsi sayuran menjadi alternatif yang praktis, murah, dan mudah.

“Jenis tanaman sayuran tidak hanya dapat dibudidayakan di lahan luas akan tetapi dapat ditanam di dalam pot, hidroponik, atau aeroponik. Sehingga konsep family farming selama pandemi COVID-19 bisa dilakukan,” tutup Fathul Gani. (red)