Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi NTB, H. Wirawan Ahmad, S.Si, MT. (Ist)
Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi NTB, H. Wirawan Ahmad, S.Si, MT. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Informasi yang menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat telah menghentikan Program Beasiswa NTB menuai tanggapan masyarakat.

Tak sedikit pihak yang menyayangkan mengapa Pemprov harus mengambil kebijakan tersebut. Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi NTB, H. Wirawan Ahmad, S.Si, MT akhirnya angkat suara.

Menurut dia, anggaran beasiswa tetap dialokasikan dalam APBD 2024. “Anggaran ini akan digunakan untuk membiayai penyelesaian studi mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di berbagai negara,” ujarnya.

“Total ada 164 mahasiswa kita yang masih menempuh pendidikan di luar negeri,” imbuh mantan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut, Jum’at (17/11/2023).

Lebih lanjut diungkapkan Wirawan Ahmad, seperti di Malaysia masih ada 125 orang, Polandia 25 orang, Cekosowakia 5 orang dan Taiwan 2 orang. “Sampai mereka lulus Pemprov NTB tetap mengalokasikan biaya pendidikan dan living cost untuk penerima beasiswa,” tegasnya.

Baca Juga:  Sambut HUT ke-67 NTB, Iqbal–Dinda Berikan Kado Keringanan PKB Sepanjang Desember 2025

“Insya Allah tahun 2024 semua anak-anak kita menyelesaikan studinya,” imbuh Asisten III Setda NTB tersebut. Dijelaskan, kebijakan untuk menghentikan pengiriman penerima beasiswa yang baru ke luar negeri, sesungguhnya telah dimulai dari Tahun 2023.

“Alasannya sederhana, program unggulan dalam RPJM 2018-2023 ini sudah jauh melampaui target kinerja yang ditetapkan dalam RPJM. Dalam RPJM, targetnya hanya 1000 mahasiswa penerima beasiswa luar negeri dan dalam negeri. Realisasinya sekarang sudah melebihi 5000 penerima beasiswa,” urai Haji Wirawan.

“Untuk beasiswa umum (ke luar negeri) sudah terealisasi 780 Mahasiswa. Untuk beasiswa dalam negeri sudah 4000an lebih. Beasiswa Dalam negeri ini meliputi beasiswa stimulan unggulan dan beasiswa stimulan kerjasama,” katanya lagi.

Baca Juga:  Semarak HUT DWP NTB ke-26, Momentum Pererat Silaturahmi dan Kekompakan Anggota

Itulah sebabnya, lanjut Wirawan Ahmad, dalam Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 yang menjadi rujukan penyusunan APBD 2024, anggaran untuk pengiriman yang baru tidak dialokasikan, yang ada hanya anggaran untuk membiayai mahasiswa yang masih menempuh studi.

Walaupun demikian, tegasnya, Pemprov NTB tetap melakukan pengiriman beasiswa luar negeri tahun 2023 dan kedepannya untuk program yang tidak dibiayai APBD. “Kerjasama yang sudah berjalan adalah beasiswa S1 ke Malaysia,” jelasnya.

“Tahun 2023 ini akan kita kirim 33 mahasiswa. Tahun depan kita harapkan lebih besar lagi. Program seperti ini sebenarnya yang ideal. Pemprov NTB menjadi fasilitator, sehingga lebih banyak lagi anak-anak kita yang mendapatkan beasiswa dari berbagai funding sehingga tidak lagi menggunakan APBD,” tambahnya.

Baca Juga:  PBSI Sumbawa Siap Gelar Kejuaraan Bulu Tangkis Pelajar se-NTB Piala Gubernur

Lebih jauh disampaikan Haji Wirawan, bentuk fasilitasi yang diberikan Pemprov NTB adalah dengan membuka jaringan kerjasama dengan negara, perguruan tinggi dan lembaga yang memiliki program beasiswa.

“Kita bantu mahasiswa kita untuk meningkatkatkan kompetensi, sehingga bisa memenuhi kriteria terutama standar kemampuan bahasa inggrisnya. Strategi seperti ini akan lebih efisien dan lebih memungkinkan kita mengirim lebih banyak lagi anak-anak berprestasi dari NTB,” jelasnya.

Mengakhiri pembicaraan, Haji Wirawan menyebutkan bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM tetap menjadi komitmen Penjabat (Pj) Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi.

“Hal ini menjadi keharusan karena ikhtiar peningkatan SDM menjadi salah satu tujuan dan indikator kinerja utama yang menjadi rujukan PJ Gubernur dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,” pungkasnya. (red)