Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Muzihir. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Diketahui bersama, tarif penyeberangan Poto Tano-Kayangan naik di angka 10,42 persen. Angka penyesuaian tarif tersebut muncul setelah melalui sejumlah kajian pemerintah. Dilakukannya penyesuaian tarif penyebrangan laut itu juga tak lepas akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah diputuskan pemerintah.

Muzihir selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat menegaskan, pengusaha bidang penyebrangan laut memang akan kesulitan jika tidak melakukan penyesuaian. Meski demikian, menurut dia, yang paling penting saat ini, bagaimana agar ada peningkatan pelayanan kepada penumpang kapal. Misalnya dari aspek kebersihan kapal.

Baca Juga:  Dewan Pertanyakan Anggaran BTT 2026

Kemudian kebersihan toilet, tempat ibadah yang layak dan refresentatif serta kursi-kursi bagi penumpang kapal dapat diberikan yang terbaik atau bagus dan lainnya. “Dengan adanya penyesuaian tarif ini merupakan imbas dari kenaikan harga BBM. Dan masyarakat nampaknya tidak keberatan dengan hal itu,” kata pria yang juga Ketua DPW PPP NTB tersebut, Jum’at (4/11).

“Yang penting pelayanan lebih prima dan bagus, misalnya soal kebersihan toilet dan lainnya harus diperhatikan oleh pengusaha,” sambung wakil masyarakat di Udayana jebolan Dapil Kota Mataram itu. Tak hanya itu, armada kapal yang berukuran kecil, disarankannya agar tidak lagi melayani rute penyebrangan Tano-Kayangan lantaran kerap dikeluhkan konsumen.

Baca Juga:  Belajar dari Banjir Sumatra, Anggota DPR Abdul Hadi Ingatkan NTB Waspada Potensi Bencana

Begitu juga kapal yang sudah waktunya masuk dock atau dilakukan docking sesuai dengan jadwal, sehingga memberi kenyamanan kepada pengguna transportasi laut. “Sekali lagi, masyarakat ingin adanya pelayanan yang prima dari kapal. Masalah kebersihan jangan sampai diabaikan,” demikian harap Wakil Ketua II DPRD Provinsi NTB tersebut. (red)