

NUSRAMREDIA.COM — Penambahan kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi nampaknya disambut baik oleh Wakil Rakyat di DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk kuota haji tahun ini, yaitu sebesar 221.000 jama’ah. Kuota itu terdiri atas 203.320 jama’ah haji reguler, dan 17.680 jamaah haji khusus.
Adapun untuk petugas, tahun ini sebanyak 4.200 kuota secara nasional. “Tentu kita bersyukur dengan penambahan kuota haji ini,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB, Moh Akri, Rabu (11/1) di Mataram.
“Tapi kalau khusus untuk NTB dari 221.000 kuota jamaah haji belum kita tahu berapa jumlah kuotanha,” sambung Legislator Udayana jebolan asal Dapil Lombok Tengah tersebut.
Meski demikian, masih kata politisi PPP itu, pemerintah harus punya komitmen terkait pemberangkatan yang dikhususkan kepada jemaah calon haji (JCH) lanjut usia (Lansia).
Pasalnya, JCH usia 60 tahun keatas ini jangan sampai dianulir kembali keberangkatannya pada musim haji tahun ini. “Karenan banyak JCH lansia-lansia ini mau minta mengembalikan uang setoran hajinya,” ujar Moh Akri.
“Karena dia memang tidak bisa memenuhi kebutuhan jiwanya, fisiknya untuk berangkat ke tanah suci sehingga dia banyak meminta pengembalian uang setorannya untuk pindah ber-umroh,” sambungnya.
Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama harus memberikan perhatian lebih agar JCH lansia ini menjadi prioritas utama untuk diberangkatkan dalam menunaikan rukun Islam kelima ini.
“Mudah-mudahan kuota haji untuk NTB bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. JCH lansia pada penambahan kuota haji NTB agar diprioritaskan sebab jumlah lansia cukup banyak,” kata Moh Akri.
Jika JCH lansia ditunda keberangkatannya maka duyufullah atau tamu Allah ini, usianya akan bertambah dibarengi dengan fisik yang semakin tidak fit.
“Jangan sampai nantinya JCH lansia ini meminta uang setorannya di tarik sementara itu sudah masih sebagai setoran haji dan tabungan haji di Kemenag,” kata Sekretaris DPW PPP NTB tersebut.
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, Minggu (8/1/2023).
“Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah,” tukasnya.
“Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota,” demikian Moh Akri menambahkan. (red)













