Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. (Ist)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Tak hanya mendongkrak nama baik Provinsi NTB-Indonesia dimata dunia, nampaknya event internasional MotoGP 2023 di Mandalika, Lombok Tengah juga memberikan dampak positif lainnya bagi masyarakat.

Betapa tidak, sekitar 60 UMKM yang dilibatkan dalam MotoGP tahun ini ramai dikunjungi penonton. Lokasi untuk UKM/UMKM sangat strategis. Dimana letaknya persis dibelakang grand stand seluas 45X2 m². Cukup untuk 30 tenda dengan ukuran 3×3 meter persegi.

Ada pula zona pasar modern Pedagang Kaki Lima (PKL) yang lokasinya sangat strategis di depan patung Presiden Jokowi sebelah Masjid Al Hakim. Penataan PKL ini juga di barengi dengan pelatihan digital marketing dan literasi keuangan, sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM PKL NTB.

Selain itu ada pula 50 UMKM binaan PT Pertamina (Persero) dengan 42 UMKM makanan dan minuman berlokasi di Zona Bhineka (Zona A) yang berdekatan dengan North Tunnel. Sementara 8 UMKM kerajinan dan cenderamata ditemparkan di Zona B.

Baca Juga:  Gubernur Iqbal Ingatkan Pejabat Pemprov NTB: Hati–Hati dalam Berpendapat di Ruang Publik

90 persen UMKM di sektor makanan dan minuman hadir dalam ajang tersebut seperti makanan-makanan khas Lombok, ayam taliwang, sate, nasi balap, dan sejumlah camilan siap saji lainnuya. Adapun produk UMKM kerajinan yang dipamerkan.

Yakni berupa aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, sablon kaos, Batik Sasambo, dan lainnya. Begitupula dengan UMKM kolaborasi Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan dan beberapa stakeholder lain pemerintah provinsi NTB.

Terpantau sejak kedatangan di Parkir Timur maupun Barat, penonton memenuhi kursi yang tersedia disejumlah lapak UMKM. Puncaknya saat jam makan siang sembari menanti jadwal Sprint Race pada Pukul 14.00 Wita.

“Kami sudah menjual dua ratus kotak nasi dan sekarang menyiapkan untuk penonton yang datang untuk makan siang”, jelas Nuraini salah seorang penjaga lapak UMKM Binaan Pertamina dibelakang grandstand G.

Dibebeapa tempat penjualan kerajinan, transaksi tetap berlangsung meski saat itu jadwal kualifikasi MotoGP sedang berlangsung. “Alhamdulillah ramai,” harap Nadia selaku Penjual Souvenir Khas Daerah Berlogo MotoGP.

Baca Juga:  Ketua Umum PWI : Pers Memiliki Tanggungjawab Besar Sebagai Pengabdi Masyarakat

Meski demikian, dibeberapa tempat seperti area parkir dan sepanjang boulevard yang menghubungkan bundaran Sunggung dan Sirkuit Mandalika atau didalam area sirkuit masih terdapat beberapa pedagang asongan yang menjajakan topi, t-shirt sampai minuman ringan.

PENGUSAHA PENGINAPAN DAN PERHOTELAN RASAKAN DAMPAKNYA

Selain UKM/UMKM, pengusaha penginapan dan perhotelan diwilayah Mandalika juga merasakan dampak nyata dari kehadiran event balap motor dunia tersebut. Pasalnya, tingkat okupansi hotel menyentuh angka 97 persen dan diperkirakan terus naik hingga hari puncaknya pada Minggu 15 Oktober 2023.

Seperti yang diungkapkan Yayat Priyatna salah seorang pengelola hotel di Mandalika, Sabtu 14 Oktober 2023. Para pembalap, kru official, wisatawan domestik maupun internasional memenuhi penginapan dan perhotelan di sekitar Sirkuit Mandalika

“Cukup signifikan sekali. Kalo tahun lalu kita tidak bisa 100 persen, hanya 90 persen, tahun ini kita 100 persen. Dan sekarang ini demandnya lebih banyak dari tahun lalu, karna cuacanya lebih bagus juga,” katanya.

Baca Juga:  Semarak HUT DWP NTB ke-26, Momentum Pererat Silaturahmi dan Kekompakan Anggota

“Mudah-mudahan kedepannya lombok semakin maju lagi terutama wisatanya,” harapnya. Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Ni Ketut Wolini menyebutkan tingkat okupansi hotel di kawasan Mandalika mencapai 97 persen.

Sementara itu, tingkat okupansi di luar sub utama dan diwilayah penyangga, rata-rata tingkat okupansinya telah mencapai 95 persen. “Diluar sub utamanya 95 persen dan dipenyangganya 95 persen itu ada di daerah Kota Mataram, Senggigi, dan sekitarnya. Tetapi untuk di tiga Gili, okupansi hotel masih mencapai 50 persen,” tuturnya.

Wolini berharap okupansi hotel terus meningkat hingga 100 persen pada hari puncak digelarnya MotoGP 2023. “Kesiapan kita di hotel dan restoran ini sampai saat ini semua SDM hotel peralatannya kebersihannya dan sebagainya itu semua sudah siap untuk menyambut tamu yang menonton MotoGP itu sudah siap,” pungkasnya. (red)