

NUSRAMEDIA.COM — Seiring dengan begitu pesatnya kemajuan teknologi yang semakin canggih, Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Ahmad Nuralam mengaku sangat mendukung penerapan digitalisasi.
Salah satunya berkaitan dengan digitalisasi manuskrip. Karena menurut dia, di NTB sendiri memiliki banyak manuskrip yang perlu untuk dilestarikan. Bahkan pihaknya telah melakukan proses pelestarian melalui program-program yang dilakukan oleh museum.
Mulai dari tempat laboratorium, sekolah filologika, sosialisasi pada masyarakat, dan ahli bahasa aksara dengan luaran produk buku. Diungkapkan Nuralam, bahwa sebelumnya pihak Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional telah melakukan observasi manuskrip yang dimiliki Museum Negeri NTB beberapa waktu lalu.
Selain observasi, Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional juga membuatkan kotak pengaman untuk manuskrip yang ada. Kedua kegiatan tersebut dalam rangka digitalisasi manuskrip.
Digitalisasi manuskrip merupakan kerja sama Perpustakaan Nasional dengan Museum Negeri NTB untuk melakukan pelestarian. Sebab, Museum Negeri NTB adalah salah satu museum yang memiliki kurang lebih 1.100 manuskrip.
Melalui digitalisasi tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui, mempelajari, dan menggali informasi tentang manuskrip yang ada.
Hasil observasi dan pembuatan kotak pengamannya telah diserahkan kepada Museum Negeri NTB pada Jumat, 9 Juni 2023 lalu. Penyerahannya langsung dilakukan oleh Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Made Ayu Wirayati.
Kepala Museum Negeri NTB juga sangat mengapresiasi kerjasama dalam proses pelestarian ini. “Saya berharap kegiatan ini bisa dilakukan kemudian hari,” kata Nuralam, Kamis 26 Oktober 2023 di Mataram.
“Serta, kedepannya Perpustakaan Nasional bisa membantu kami dalam merawat manuskrip yang ada. Manuskrip yang ada di museum dan juga masyarakat,” sambungnya.
Nuralam berharap, kedepannya Kepala Perpustakaan Nasional bisa datang langsung ke Museum Negeri NTB untuk bisa memberikan pengarahan serta dukungan untuk kegiatan pelestarian naskah yang dilakukan pihaknya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Made Ayu Wirayati mengatakan bahwa manuskrip di NTB sangat luar biasa.
Dimana jumlahnya sangat banyak dan mempunyai beragam jenis manuskrip. “Sehingga kedepannya kegiatan ini akan kami usulkan agar dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bahwa menyelamatkan naskah kuno merupakan tanggungjawab bersama. Sehingga menurutnya, di Museum Negeri NTB perlu mengadakan kegiatan proses pelestarian berulang kali. “Kita saling berbagi pengetahuan, supaya ke depan naskah itu bisa selamat,” tutupnya. (Adv/*)













