

NUSRAMEDIA.COM — Dukungan kepada Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah – H. Suhaili FT (Zul-Uhel) semakin menjamur.

Bak air yang mengalir deras, dukungan dari berbagai elemen masyarakat NTB kian meluas dan menguat. Secara terbuka, mereka dengan tegas menyatakan dukungan kepada Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024 ini.
Dukungan yang datang kepada pasangan yang kerap disebut Bang Zul-Abah Uhel itu, mulai dari masyarakat biasa, hingga para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Kabupaten/Kota lingkup Nusa Tenggara Barat.
Dukungan terhadap Zul-Uhel itupun disambut baik dan penuh syukur oleh pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB. Dimana PKS menilai mengalir derasnya dukungan masyarakat kepada Zul-Uhel bukan tanpa alasan/pertimbangan.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Nusa Tenggara Barat, H. Sambirang Ahmadi, bahwa kuatnya dukungan itu memiliki penilaian tersendiri dari masyarakat.
Terlebih diketahui bersama, bahwa Zulkieflimansyah merupakan Eks Gubernur NTB periode 2018-2023 lalu. Dimana telah membuktikan secara nyata kepemimpinannya dalam menahkodai NTB selama lima tahun lamanya.
“Itu menandakan bahwa lima tahun kepemimpinan beliau di periode pertama kemarin sudah cukup nyata dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” ujar Haji Sambirang kepada NUSRAMEDIA, Selasa (23/07/2024) di Mataram.
“Sehingga banyak masyarakat sekarang ini menginginkan beliau (Zulkieflimansyah) memimpin (kembali) di Nusa Tenggara Barat. Jadi mungkin tidak bisa dipungkiri oleh mereka,” sambung pria yang juga anggota DPRD Provinsi NTB tersebut.
Oleh karenanya, Sekretaris Fraksi PKS NTB itu menegaskan, bahwa apa yang menjadi harapan masyarakat ini, nantinya menjadi jalan terbaik untuk Bang Zul yang berpasangan dengan Abah Uhel dapat kembali memimpin NTB.
“Mudah-mudahan harapan masyarakat ini menjadi jalan yang memudahkan beliau dikabulkan menjadi gubernur lagi di NTB,” kata pria yang juga berhasil terpilih kembali pada Pileg 2024 menjadi anggota DPRD Provinsi NTB untuk periode keduanya itu.
Tak hanya itu, Sambirang Ahmadi juga lantas mengungkapkan kemungkinan alasan lainnya mengapa membludaknya masyarakat NTB mendukung Zul-Uhel. “Bisa jadi juga karena pasangan beliau yang sekarang ini (Uhel) mungkin relasinya juga cukup banyak,” katanya.
“Sehingga saling menguatkan antara Bang Zul dan Abah Uhel ini. Karena basis dukungannya disemua tingkatan itu saling menguatkan. Dan kami pun semakin optimis dan yakin, siapapun lawannya (Zul-Uhel) di Pilgub ini, Insya Allah Bang-Abah akan memenangkannya. Mudah-mudahan ya,” tuturnya.
Disisi lain, Sambirang Ahmadi juga justru mendo’akan bapaslon yang lainnya agar dapat dimudahkan dan dilancarkan segala sesuatunya agar dapat tampil masuk ke dalam gelanggang Pilgub NTB 2024 ini. “Yang pasti, kita do’akan untuk semuanya semoga dilancarkan dan dimudahkan,” pungkasnya.
Sekedar informasi, hingga saat ini ada empat pasang calon yang disebut-sebut akan maju bertarung di Pilgub NTB. Pertama, Zulkieflimansyah-Suhaili FT. Dari sisi syarat sudah melebihi, sehingga pasangan ini terbilang sudah dititik aman.
Zul-Uhel diusung/didukung oleh PKS, Partai NasDem, Partai Hanura dan Partai Demokrat. Begitupun dengan Bapaslon Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) juga terbilang sudah aman. Sejauh ini Iqbal-Dinda diusung oleh Gerindra dan PAN.
Kemudian Sitti Rohmi Djalilah dan W Musyafirin (Rohmi-Firin). Hanya saja, pasangan tersebut sejauh ini belum memenuhi beberapa syarat seperti keterpenuhan 20% atau 13 kursi di parlemen. Kabarnya, Rohmi-Firin baru didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Perindo.
Artinya, Rohmi-Firin masih harus berusaha keras mendapatkan parpol koalisi lagi untuk memenuhi syarat dimaksud. Sedangkan bapaslon Lalu Gita Ariadi dan Sukiman (GasMan) belum memenuhi syarat apapun untuk nantinya mendaftar di KPU. Baik dari sisi perolehan kursi atau parpol koalisi.
Jika melihat pola atau situasi saat ini, Pilgub NTB kerap disebut-sebut atau diprediksikan hanya diikuti sebanyak tiga pasang calon. Bahkan mentoknya akan diikuti dua pasang calon saja alias head to head. Dimana potensi terjadinya head to head itu juga terbilang sangat besar. (red)












