Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, resmi membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, resmi membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB di Hotel Lombok Astoria, Mataram, Senin (15/9/2025). Dalam pidatonya, Gubernur menegaskan tahun 2025 sebagai tahun konsolidasi untuk memperkuat fondasi pembangunan ekonomi sebelum NTB melaju lebih cepat di tahun-tahun mendatang.

Gubernur Iqbal memaparkan visi ekonomi daerah yang bertumpu pada tiga pilar utama dan berbagai rencana strategis seperti pembentukan NTB Capital, modal ventura milik pemerintah provinsi yang dirancang untuk menstimulasi investasi di sektor prioritas.

“Tagline NTB Makmur Mendunia memiliki tiga pilar utama. Pilar pertama adalah pengentasan kemiskinan di 106 desa miskin ekstrem melalui program Desa Berdaya. Dengan kerja sama dan gotong royong lintas sektor kita berharap pada 2029 kemiskinan ekstrem di NTB dapat ditekan hingga nol,” ujar Gubernur.

Baca Juga:  Almarhum Asaat Abdullah Dimata Iwan Panjidinata : "Kita Kehilangan Sosok Santun, Hangat dan Sangat Baik"

Gubernur Iqbal yang juga pernah menjadi Duta Besar Turki ini menambahkan, pilar kedua adalah ketahanan pangan dengan penguatan sektor pertanian, sedangkan pilar ketiga adalah pengembangan NTB sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Untuk mewujudkan kedua pilar terakhir, Iqbal menaruh harapan besar pada Kadin agar membantu pemerintah memperbaiki tata niaga di berbagai sektor.

“Persoalan usaha di NTB tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan sektor lain. Di sinilah Kadin dibutuhkan, karena Kadin-lah yang memiliki helicopter view terhadap persoalan perdagangan dan industri ini,” tegasnya. Sebagai bentuk dukungan, Gubernur berjanji menjadikan Pemerintah Provinsi NTB sebagai mitra ramah bagi dunia usaha, terutama pengusaha lokal.

Baca Juga:  Johan Rosihan Terima Aspirasi FKPL KSB Soal Larangan Ekspor Konsentrat

“Kalau kita bisa menggelar karpet merah untuk investor asing, kenapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama untuk pengusaha lokal?” katanya. Rencana pembentukan NTB Capital, jelasnya, bukan untuk bersaing dengan swasta, tetapi berfungsi sebagai stimulan dan penjamin (assurance) bagi investor yang ingin masuk ke sektor prioritas di NTB.

Sementara itu, Ketua Kadin NTB, H. Faurani, menyatakan kesiapan dunia usaha mendukung target realisasi investasi sebesar Rp300 triliun di NTB. Menurutnya, salah satu fokus Kadin adalah mendorong hilirisasi industri dan pengolahan bahan baku lokal.

Baca Juga:  Ranperda Perlindungan PMI NTB Rampung, DPRD Tunggu Finalisasi Revisi UU Pusat

“Kami sudah berdiskusi untuk mendirikan beberapa pabrik di NTB. Selama ini, banyak bahan baku kita dibawa ke Jawa, lalu kembali lagi ke NTB dengan harga yang jauh lebih tinggi,” ungkap Faurani. Musprov Kadin NTB 2025 diikuti sekitar 150 peserta dari pengurus Kadin provinsi dan kabupaten/kota se-NTB. Kegiatan ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (Adv/*)