
NUSRAMEDIA.COM — Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri mengingatkan para pelajar di Nusa Tenggara Barat agar tidak terburu-buru dalam melakukan pernikahan.
Apalagi di usia yang terbilang masih sangat muda. Ini menjadi penekanan Wagub, lantaran pernikahan dini dinilai sangat berbahaya dengan dampak yang cukup jadi perhatian.
Betapa tidak, menurut dia, pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan reproduksi, tetapi juga berpotensi besar menyebabkan lahirnya anak-anak stunting.
Perihal ini juga sebelumnya tengah disampaikan oleh orang nomor dua di NTB tersebut saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Sumbawa dalam sebuah kegiatan sosialisasi.
Yakni Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual pada Anak serta Pendewasaan Usia Perkawinan. Sosialisasi itu berlangsung di sejumlah titik mulai SMA di Sumbawa Barat, Sumbawa dan terakhir di SMAN 1 Woja, Dompu.
“Kematangan psikis tidak hanya berkaitan dengan kesehatan reproduksi, tetapi juga menyangkut masa depan generasi,” kata Ummi Dinda kerap Wakil Gubernur NTB itu disapa.
“Ketika menikah di usia muda, potensi melahirkan anak stunting besar,” sambung mantan Bupati Dompu dua periode tersebut melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Senin (03/11/2025).
Pasangan yang menikah di usia muda, kata dia, umumnya dinilai belum siap menghadapi tantangan kehidupan rumah tangga. Karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kematangan emosional.
“Keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan usia membuat pasangan muda sering tidak memahami bagaimana menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan rumah tangga,” jelasnya.
Tak hanya itu, Wagub juga menyoroti meningkatnya kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap anak, yang sebagian besar dilakukan orang terdekat korban.
Oleh karenanya, Ummi Dinda mengajak para guru dan wali kelas untuk menjadi tempat aman bagi siswa dalam bercerita dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Mari kita awasi dengan baik anak-anak kita. Tidak hanya bebas dari narkoba dan bullying, tetapi juga terlindungi dari kekerasan fisik maupun seksual,” tegas Wagub Ummi Dinda.
Menurut dia, pentingnya peran Duta GenRe (Generasi Berencana) sebagai mentor sebaya yang dapat memberikan edukasi dan teladan bagi remaja dalam merencanakan masa depan yang sehat, cerdas dan berdaya.
Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen memperkuat gerakan pencegahan pernikahan usia dini sebagai bagian dari strategi besar menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah. (*)












