Beranda HEADLINE Abdul Hadi Harap Pemerintah Pertahankan dan Perluas Cakupan Harga Tiket Pesawat Murah

Abdul Hadi Harap Pemerintah Pertahankan dan Perluas Cakupan Harga Tiket Pesawat Murah

Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Dapil NTB 2 Pulau Lombok, H. Abdul Hadi, SE., MM. (Ist)

TINGKATKAN EKONOMI DAERAH PARIWISATA

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2 Pulau Lombok, H. Abdul Hadi menyambut baik dilakukannya penurunan harga tiket pesawat.

Ia berharap, pemerintah kedepan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dapat mempertahankan dan memperluas cakupan harga tiket pesawat murah.

Terutama untuk semua destinasi di tanah air.
Hal ini diungkapkan Legislator Senayan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Jum’at (11/10/2024).

“Kami sangat berharap (Indonesia) dibawah kepemimpinan Bapak Prabowo, pemerintah kedepan dapat mempertahankan dan memperluas cakupa harga tiket pesawat murah untuk semua destinasi di tanah air,” ujarnya.

“Oleh sebab itu, kami mengimbau agar koordinasi dan komunikasi antar sektor bisa dijalin dengan lebih baik. Karena persoalan harga tiket ini harus diselesaikan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak terkait,” imbuhnya.

Abdul Hadi lantas mencontohkan koordinasi atau komunikasi yang terbangun itu mulai dari pihak perhubungan sebagai regulator. Kemudian pihak keuangan, BUMN, perdagangan, perindustrian dan persaingan usaha.

“Serta tidak lupa juga melibatkan pelaku operator penerbangan. Selain itu juga, DPR RI sebagai lembaga yang mempunyai fungsi pengawasan perlu terlibat,” tegasnya.

“Semuanya perlu duduk bersama guna mempercepat langkah-langkah kongkrit dalam menurunkan dan memperluas cakupan harga tiket pesawat murah ke semua destinasi di tanah air yang saat ini sudah mulai membuahkan hasil,” lanjut Abdul Hadi.

Menurut Eks Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu, ada beberapa faktor yang membentuk struktur komponen harga tiket pesawat. Para stakeholder harus menelusuri komponen-komponen mana saja yang tinggi.

Baca Juga:  Sumbawa Siapkan Masterplan Pengembangan Wisata Wilayah Barat

Kemudian, lanjut Abdul Hadi, dicari penyebabnya lalu dicarikan jalan keluar agar komponen tersebut bisa menjadi lebih murah. “Pemerintah dan seluruh stake holder harus duduk bersama,” ujarnya.

“Mengurai komponen mana saja yang tinggi. Misalnya, harga avtur yang dinilai tinggi di banding negara lain. Dimana selama ini masih disuplai oleh pertamina saja,” tuturnya lagi.

“Apakah perlu diberikan ijin perusahaan lainya untuk mensuplay avtur sehingga harga bisa lebih kompetitif,” sambung pria yang saat ini diketahui juga sebagai Ketua MPW PKS NTB tersebut.

Selain itu, masih kata dia, pihak maskapai juga selama ini mengeluhan tentang bea masuk komponen perbaikan pesawat. “Mungkin solusinya perlu ada insentif pengurangan bea masuk komponen service pesawat,” katanya.

“Sehingga masakapai tidak perlu keluar negeri untuk melakukan perawatan pesawat. Termasuk komponen biaya parkir, take off dan landing pesawat, biaya navigasi semuanya perlu juga ditinjau apakah tinggi atau tidak,” ujarnya lagi.

Disamping itu, lebih lanjut Abdul Hadi mengatakan, pemerintah juga harus menyiapkan infrastruktur dan pelayanan bandara yang merata dan lebih baik di seluruh wilayah Indonesia.

“Intinya kita semua harus transparan sehingga bisa kita tekan biaya tiket pesawat,” kata politisi senior PKS asal Pulau Lombok tersebut. Selain komponen biaya tiket, menurut anggota DPR RI yang baru dilantik 1 Oktober 2024 lalu itu, pemerintah juga perlu memperhatikan terkait kartel harga tiket pesawat.

Apakah ditemukan persaingan usaha yang tidak sehat sehingga merugikan konsumen atau tidak, pemerintah melalui Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perlu menyelidiki hal ini.

Baca Juga:  Gen Z Diajak Manfaatkan Teknologi Kenalkan Budaya

“Pemerintah juga harus ketat mengawasi terkait adanya permainan kartel tiket pesawat yang merugikan konsumen, selain itu pemerintah juga perlu mendorong adanya operator maskapai yang lebih banyak sehingga terjadi persaingan yang sehat yang bisa menjadi faktor penurunan harga tiket,” jelasnya.

“Namun demikian dengan adanya persaingan ini, kami mengharapkan Pemerintah tetap mengawasi tingkat keselamatan dan keamana bagi penumpang pesawat. Jangan sampai dengan adanya persaingan, harga tiket pesawat kemudian bisa turun namun mempertaruhkan aspek keselamatan dan keamanan,” lanjut Abdul Hadi.

Menurut Abdul Hadi, turunnya harga tiket akan mempunyai multiplier effect atau efek berganda dalam meningkatkan aktifitas perekonomian daerah terutama daerah pariwisata domestik.

“Jika cakupan harga tiket pesawat murah berhasil diperluas maka akan sangat banyak dampak yang dirasakan oleh Masyarakat. Ekonomi daerah akan bergairah dan lebih merata,” katanya.

“Terutama di daerah tujuan pariwisata selain Bali, misalnya seperti Nusa Tengara Barat dimana pariwisata menjadi salah satu andalan masyarakat dalam mencari penghasilan,” imbuhnya.

Jika harga tiket pesawat murah bisa mencakup ke seluruh destinasi, masih kata Abdul Hadi, maka akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Kemudian para pengunjung domestik maupun mancanegara bisa mengeluarkan lebih banyak dana untuk hal lain selain tiket dan hal itu akan menggerakkan perekonomian daerah.

“Seperti lebih banyak membeli kuliner, souvenir dan menginap lebih lama, semua hal itu akan meningkatkan konsumsi yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

“Selain dampak ekonomi, ada faktor efesiensi juga bagi para pelaku bisnis di Indonesia baik dari segi mobilitas dan segi pengiriman barang, semoga bisa menjadi daya tarik dunia usaha untuk lebih banyak dan terus berinvestasi di Indonesia,” jelas Abdul Hadi.

Baca Juga:  Gerakan Pangan Murah Terus Digencarkan

Oleh karenanya, ia kembali berharap agar pemerintahan baru dibawah pimpinan Prabowo yang akan dilantik 20 Oktober 2024 nanti bisa terus mempertahankan dan memperluas cakupan harga tiket pesawat yang sudah mulai turun ini.

“Saya pribadi optimis, dibawah pemerintahan Bapak Prabowo dengan koordiasi sinergi lintas sektor dan seluruh pemangku kepentingan Insya Allah permasalahan harga tiket pesawat bisa teratasi,” tuturnya.

“Cakupan harga tiket murah bisa diperluas ke seluruh daerah di tanah air sehingga perekonomian diberbagai daerah bisa meningkat terutama daerah pariwisata seperti NTB lebih meningkat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkas Abdul Hadi.

Sekedar informasi, sebelumnya Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menyebutkan telah dilakukan penurunan harga tiket pesawat untuk penerbangan dari dan ke Bali.

Dimana harga tiket ini turun di hari-hari hari tertentu. Dirut Garuda Indonesia itu juga mengatakan akan dilakukan penurunan harga untuk tujuan destinasi lain namun masih akan menunggu waktu yang tepat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa harga tiket Garuda Indonesia destinasi Bali telah turun 45% yaitu di kisaran Rp1,4 juta hingga Rp1,6 yang tadinya berkisar Rp 3 juta.

Namun senada dengan Dirut Garuda Indonesia, Sandiaga mengatakaan, tiket pesawat bergerak dinamis terutama pada waktu atau jam-jam penerbangan tertentu yang menjadi favorit penumpang. (red)